KabarKobar-Idiom
“lawan’ yang dipopulerkan oleh HM.Sofhian Mile saat kampanye akbar SMILESUKA
beberapa hari lalu mendapatkan respon yang positif dari masyarakat. Walaupun
banyak tafsir atas kata ‘lawan’ tetapi hampir semua pendukung SMILE-SUKA
sepakat bahwa hal itu merepresentasikan situasi politik yang sedang terjadi. Apalagi,
cercaan fitnah yang dialamatkan pada kubu SMILE-SUKA memang bukan lagi rahasia umum.
Tetapi menjadi salah satu materi inti dari isi kampanye paslon lain,
02/11/2015.
Kata
lawan sendiri adalah ungkapan dari pada kehendak menyatakan ekspresi kebebasan,
kemerdekaan, dan aspirasi untuk keluar dari keterkungkungan. Demokratisasi
memang mensaratkan ruang publik, kebebasan berpendapat dan memilih kandidat
berdasarkan hati nurani. Tetapi ia dibatasi pada sikap negativisme, misalnya
kampanye hitam, penghinaan, fitnah dan caci maki.
Batasan
terhadap tindakan destruktif telah diatur secara tegas dalam Peraturan Komisi
Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 7 tahun 2015, bahwa setiap kandidat masing-masing
hendaknya mempraktikan politik santun bermartabat dengan tidak menyebarkan
fitnah. Tafsir atas perihal tersebut untuk menghindari eksploitasi terhadap
kandidat lain sebagai cara mendulang dukungan. Diharapkan, agar proses
penggunaan hak pilih maupun dipilih dalam pemilukada, hendaknya menjunjung
tinggi tanggung jawab kolektif untuk menjaga persatuan dan perdamaian. Bukan
atas nama “uang” menghalalkan segala cara.
Lahirnya
kata “lawan’ bukan datang dari “ruang hampa” tetapi adalah ingatan bersama.
Selama putaran resmi tahapan pemilukada, berbagai serangan negatif yang
dialamatkan secara personal-bahkan tubuh pada pasangan calon SMILE-SUKA oleh
paslon lain mencerminkan pelanggaran etika, nilai konstitusi demokratisasi
langsung. Materi serangan bahkan keluar dari substansi kontestasi politik dan
cenderung menjurus pada penghinaan pribadi. Dari sini hak yang dimiliki oleh
kandidat SMILE-SUKA telah dilanggar di depan umum. Sayangnya, tindakan atau
koreksi dari perangkat penyelenggaran pemilu tidak melihat itu sebagai suatu
pelanggaran etis pada substansi demokratisasi.
Walaupun
demikian, proses pendewasaan politik menjadi salah satu alasan. Kubu SMILE-SUKA
hampir, atau nyaris tidak membalas serangan hitam semacam itu. Padahal, peluang
untuk melakukan tindakan destruktif yang sama bisa saja dilakukan. Panitia
pengawas pemilu yang harusnya menjadi wasit untuk mengontrol hal-hal semacam
itu. Tetapi sejauh ia dipraktikan, penyelenggara dan pengawas tidak bisa
menerjemahkan pelanggaran itu sebagai substansi, bukan pelanggaran tekhnis
pelaksanaan.
Saat
kampanye akbar digelar, pada momentum itulah M.Sofhian Mile dan Sukri Djalumang,
dihadapan 15 ribu pendukungnya menyeruhkan agar rakyat melawan segala macam
fitnah atau kehendak negatif yang dilancarkan oleh lawan. Perserteruan
paradigmatik harus dilancarkan bukan sebagai serangan destruktif tetapi
meluaskan edukasi politik sebagai substansi demokratisasi. Kata “lawan’ menjadi
sintesa untuk membuka tabir hitam politik destruktif oleh kandidat lain; yang
notabene adalah pemilik modal-kapitalis.
Persis,
tiga kali, M.Sofhian Mile meneriakan kata ‘lawan’ sebanyak itu pula gemuruh
suara rakyat menggetarkan lapangan Persibal. Ribuan perempuan perdesaan, dan
kaum tani yang hadir dalam Kampanye “Akbar” meneteskan air mata tanda haru dan
simpati. Sikap heroisme dan keberanian yang ditunjukkan oleh M.Sofhian Mile
sebagai penanda bahwa serangan hitam lawan politik harus dijawab dengan edukasi
politik.
Ia
menyatakan,” jangan biarkan harga diri kita, tanah air kita ini, diinjak-injak,
kehormatan kita semua sedang terancam oleh ambisi pemilik modal yang ingin
menguasai sendi-sendi kekuasan,”ujarnya. Mereka melancarakan serangan hitam
lewat pesan yang isinya mengandung fitnah, caci maki, dan pemutarbalikan fakta.
Seruan perlawanan yang disampaikan oleh pasangan SMILESUKA hendaknya diwujudkan
dengan memastikan pilihan pada tanggal 9 Desember, 2015. Satukan pilihan dalam
barisan SMILE-SUKA dengan mencoblos nomor urut 1 adalah cara yang tepat untuk
mengekspresikan perlawanan secara santun. Mari berlawan! Satukan Pilihan (tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar