Minggu, 06 Desember 2015

M.Sofhian Mile Terima 260 Pelajar Bahasa Inggris Lulusan Kampung Pare

KabarKobar-Luwuk-Sebanyak 260 peserta pendidikan Bahasa Inggris yangg dikirim oleh Pemerintah Kabupaten Banggai Ke Kampung Pare, Kediri Jawa Timur tiba di Kota Luwuk.  Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia agar bisa bersaing. Hal itu disampaikan oleh M.Sofhian Mile dalam sambutannya, Pelabotan Rujab, 7/12/2015.



Menurut Bupati Banggai HM.Sofhian Mile, program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pada tenaga produksi di perdesaan. Terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu, agar bisa bersaing menghadapi bursa pasar tenaga kerja. Kehadiran investasi skala internasional di Kabupaten Banggai telah menempatkan daerah tersebut sebagai perhatian dunia.

“kita harus mendorong generasi produktif kita setara dalam negosiasi. Bahasa adalah jendela dunia yang memungkinkan anak-anak kita bisa duduk mengambil peran dalam investasi,” tegasnya.

Lebih lanjut M.Sofhian Mile menyampaikan, kehadiran investasi besar yang sudah terlanjur masuk harus direspon dengan penyiapan sosial yang baik. Kata dia, jangan sampai sumber daya alam kita di bawah keluar dan generasi muda kita hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri.

”kita semua berharap, mereka yang telah belajar bahasa Inggris ini akan mampu menjadi penyeimbang. Bisa beradaptasi dengan investasi dan dapat melindungi ase-aset sumber daya alam kita,” ujarnya.  

Seorang pelajar dari Desa Kota Baru Kecamatan Lamala, mengucapkan syukur dan terima kasih terhadap M.Sofhian Mile. Program ini amat berarti bagi dirinya, ia bisa memikirkan masa depannya dengan modal utama bahasa Inggris.” Saya berharap program ini akan terus berlanjut dan akan lebih banyak pemuda yang tidak mampu dapat menerima manfaat.  Program ini baik dan sangat bermanfaat bagi generasi muda,” jelasnya.

Pengiriman pelajar bahasa Inggris ke kampung Pare adalah angkatan ke III melalui program pembiayaan yang bersumber dari APBD Kabupaten Banggai. Program ini memiliki sasaran adalah pemuda produktif yang tidak mampu secara ekonomi diseleksi di berbagai desa. 

Secara berkala dikirim untuk mengikuti proses pendidikan bahasa Inggris di Kampung pare. Setelah menjalani proses pendidikan selama empat bulan. Mereka dipulangkan setelah semua peserta menjalani test akhir penguasaan bahasa. (tim)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar