Rabu, 02 Desember 2015

Kampanye Di Lobu dan Nuhon: M.Sofhian Mile Tegaskan Pemihakan Grassroot

KabarKobar-Puluhan warga pemilik alat transportasi Bentor (becak motor) menyambut rombongan pasangan calon SMILESUKA di Kecamatan Lobu. Komunitas pengendara bentor menghadang rombongan HM.Sofhian Mile dan meminta calon bupati Banggai tersebut naik di atas bentor, pawai menuju arena Kampanye. Warga yang melihat peristiwa ini sontak berlarian keluar rumah menyalami HM.Sofhian Mile, 02/11/2015.  



Setibanya di arena kampanye, gemuruh kata 'lawan" menggetarkan suasana. Undangan yang hadir histeris dan terharu menyambut calon bupati yang mereka dambakan itu. Mereka berdiri sambil mengeluh-eluhkan tagline SMILESUKA dan nomor urut 1. Kreativitas pendukung SMILESUKA Kecamatan Lobu tidak berakhir disitu. Mereka mendendangkan sebuah lagu dangdut yang mereka ciptakan sendiri tanda kekaguman terhadap figur HM.Sofhian Mile.

Masyarakat Lobu semakin bersemangat ketika HM.Sofhian didaulat menyampaikan orasi politiknya. Dihadapan ratusan warga Lobu, HM.Sofhian Mile menyampaikan visi-misi dan program pembangunan ke depan sebagai pemantapan apa yang telah dicapai pada periode sekarang. Lebih lanjut ia juga melakukan klarifikasi terhadap isu-isu yang berkembang belakangan ini. Pada akhir orasi politiknya, ia mengajak masyarakat bersatu pada tanggal 9 Desember 2015 untuk memenangkan pasangan calon SMILESUKA.

Pada sore hari kampanye, terbatas berlanjut di Desa Pakowa Bunta Kecamatan Nuhon. Sambutan warga Nuhon tidak kalah heboh. Ratusan warga memadati lapangan Sepak Bola membentuk barikade penyambutan dan mengeluh-eluhkan HM.Sofhian Mile. Teriakan histeris dan yel-yel SMILESUKA. Berulang kali masyarakat meneriakan jargon, lawan, lawan, lawan, untuk menunjukkan solidaritas petani perdesaan terhadap sikap politik HM.Sofhian Mile.

Dalam orasi politiknya, HM.Sofhian Mile menyampaikan apa yang disebut dengan politik pemihakan pada tingkat grassroot (akar rumput). Pemihakan terhadap akar rumput atau masyarakat bawah bukan sekedar jargon, tetapi adalah misi besar dari tujuan berpolitik. Ia mengajak seluruh  masyarakat perdesaan untuk bersatu melindungi kepentingan bersama, menjaga lahan pertanian, aset publik yang menyangkut hajat hidup orang banyak dari perluasan kepentingan kapitalisme.

” Demokrasi memberikan batasan terhadap kapitalisme. “Jika semua sendi-sendi kehidupan bernegara dan sumber-sumber penghidupan dikuasai oleh kapitalisme. Maka tunggulah kehancuran itu akan datang,” jelasnya.


Lebih lanjut, ia menjelaskan, sifat monopoli dari kapitalis membatasi akses atau kesempatan masyarakat yang lain untuk berusaha. Ketika kapitalisme kata dia, memasuki ruang-ruang keputusan pejabat publik. Maka pada momen itulah mereka memperluas konglomerasi dan meningkatkan keuntungannya. Salah satu watak berbahaya dari kapitalis adalah orientasi mereka yang hanya mengejar untung dan mengabaikan kepentingan masyarakat luas.  (tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar