KabarKobar-Puluhan
warga pemilik alat transportasi Bentor (becak motor) menyambut rombongan
pasangan calon SMILESUKA di Kecamatan Lobu. Komunitas pengendara bentor
menghadang rombongan HM.Sofhian Mile dan meminta calon bupati Banggai tersebut
naik di atas bentor, pawai menuju arena Kampanye. Warga yang melihat peristiwa
ini sontak berlarian keluar rumah menyalami HM.Sofhian Mile, 02/11/2015.
Setibanya
di arena kampanye, gemuruh kata 'lawan" menggetarkan suasana. Undangan yang
hadir histeris dan terharu menyambut calon bupati yang mereka dambakan itu.
Mereka berdiri sambil mengeluh-eluhkan tagline SMILESUKA dan nomor urut 1.
Kreativitas pendukung SMILESUKA Kecamatan Lobu tidak berakhir disitu. Mereka
mendendangkan sebuah lagu dangdut yang mereka ciptakan sendiri tanda kekaguman
terhadap figur HM.Sofhian Mile.
Masyarakat
Lobu semakin bersemangat ketika HM.Sofhian didaulat menyampaikan orasi
politiknya. Dihadapan ratusan warga Lobu, HM.Sofhian Mile menyampaikan
visi-misi dan program pembangunan ke depan sebagai pemantapan apa yang telah
dicapai pada periode sekarang. Lebih lanjut ia juga melakukan klarifikasi
terhadap isu-isu yang berkembang belakangan ini. Pada akhir orasi politiknya,
ia mengajak masyarakat bersatu pada tanggal 9 Desember 2015 untuk memenangkan
pasangan calon SMILESUKA.
Pada
sore hari kampanye, terbatas berlanjut di Desa Pakowa Bunta Kecamatan Nuhon.
Sambutan warga Nuhon tidak kalah heboh. Ratusan warga memadati lapangan Sepak
Bola membentuk barikade penyambutan dan mengeluh-eluhkan HM.Sofhian Mile.
Teriakan histeris dan yel-yel SMILESUKA. Berulang kali masyarakat meneriakan
jargon, lawan, lawan, lawan, untuk menunjukkan solidaritas petani perdesaan
terhadap sikap politik HM.Sofhian Mile.
Dalam
orasi politiknya, HM.Sofhian Mile menyampaikan apa yang disebut dengan politik
pemihakan pada tingkat grassroot (akar rumput). Pemihakan terhadap akar rumput atau
masyarakat bawah bukan sekedar jargon, tetapi adalah misi besar dari tujuan
berpolitik. Ia mengajak seluruh
masyarakat perdesaan untuk bersatu melindungi kepentingan bersama,
menjaga lahan pertanian, aset publik yang menyangkut hajat hidup orang banyak
dari perluasan kepentingan kapitalisme.
” Demokrasi
memberikan batasan terhadap kapitalisme. “Jika semua sendi-sendi kehidupan
bernegara dan sumber-sumber penghidupan dikuasai oleh kapitalisme. Maka
tunggulah kehancuran itu akan datang,” jelasnya.
Lebih
lanjut, ia menjelaskan, sifat monopoli dari kapitalis membatasi akses atau kesempatan
masyarakat yang lain untuk berusaha. Ketika kapitalisme kata dia, memasuki
ruang-ruang keputusan pejabat publik. Maka pada momen itulah mereka memperluas
konglomerasi dan meningkatkan keuntungannya. Salah satu watak berbahaya dari
kapitalis adalah orientasi mereka yang hanya mengejar untung dan mengabaikan
kepentingan masyarakat luas. (tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar