Kamis, 03 Desember 2015

Kampanye SMILESUKA: Kata “Lawan” Bergemuruh di Lapangan Bualemo

KabarKobar-Warga Kecamatan Bualemo menyambut gembira kedatangan M.Sofhian Mile dengan tarian tradisional dan parodi pemilih pemula. Kehadiran M.Sofhian Mile memang telah dinantikan oleh warga Kecamatan Bualemo. Kampanye terbatas pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati M.Sofhian Mile dan Sukri Djalumang yang maju dengan tagline SMILE-SUKA berlangsung di Lapangan Kecamatan Bualemo B, Kamis, 3/12/2015.

Menurut Masnawati Muhammad tim penanggung jawab yang juga inisiator kampanye SMILESUKA, menyampaikan rasa terima kasih pada sambutan warga Bualemo. Ia sangat optimis bahwa masyarakat Bualemo memang mendukung pasangan SMILESUKA karena visi-misi dan Program. Pembangunan yang ada di Kecamatan Bualemo sendiri terus ditingkatkan dari tahun ke tahun selama M.Sofhian Mile memimpin.

Sementara itu, orasi politik M.Sofhian Mile menegaskan pentingnya melawan fitnah dalam politik sekarang ini. Kata dia, para pemilik modal yang hendak maju sebagai kandidat akan menggunakan berbagai macam cara untuk mendapatkan simpati rakyat.

”edukasi politik itu penting, agar masyarakat memiliki referensi-rujukan, kepada siapa ia akan menjatuhkan pilihan politiknya,” jelas bung Kumis.

Lebih lanjut, pria kelahiran Luwu itu memberikan suatu tawaran alternatif paradigma politik dengan memperkenalkan “jalan baru” menyelematkan kekayaan rakyat dengan menghadang ambisi kapitalis yang hendak menguasai hajat hidup orang banyak. Ia menjelaskan, desas-desus dan fitnah yang berkembang belakangan ini adalah salah satu metode yang digunakan oleh lawan politiknya untuk mengarahkan perhatian publik.” Ini adalah distorsi-gangguan-dalam demokrasi,” ujarnya.

“Semua sendi-sendi ingin mereka kuasai, mulai dari pompa bensin-kontraktor-perkebunan, pertambangan, usaha kehutanan, DPR dan Partai politik. Dan sekarang mereka hendak menguasai eksekutif. Logika mereka adalah keuntungan, kalau keluar seratus ribu-harus kembali seratus juta, itulah karakter kapitalis,” terangnya.

Pada akhir pidato, M.Sofhian Mile menyeruhkan kata ‘lawan” yang diikuti oleh seluruh masyarakat yang memadati lapangan. Seketika gemuruh itu berubah menjadi yel-yel yang diteriakan berkali-kali oleh warga Bualemo,” kami juga melawan pak, kami juga melawan pak,” demikian seorang perempuan desa berteriak histeris di dalam tenda kampanye.

Kampanye SMILESUKA yang diselenggarakan di Kecamatan Bualemo ini cukup kreatif. Berbagai pementasan kesenian rakyat ditampilkan. Mulai dari tarian tradisional yang diperagakan oleh masyarakat Desa Makapa, parodi nasionalis dari warga Bualemo B yang bertema memilih pejuang rakyat. Serta nyanyian cinta pada M.Sofhian Mile dari anak-anak penyandang disabilitas-cacat. Ribuan warga yang menyaksikan acara tersebut bersorak gembira dan mengeluh-eluhkan pasangan SMILESUKA.

Kampanye terbatas ini di luar dugaan, jumlah undangan yang dikirimkan oleh panitia hanya sebatas 200 orang. Tetapi massa yang hadir lebih dari 2000 orang memadati lapangan, meluber hingga ke jalan-jalan. Padahal, kampanye yang digelar oleh SMILESUKA ini sama sekali tidak menghadirkan artis ibu kota sebagaimana yang dilakukan kandidat lain. Pengaruh ketokohan M.Sofhian Mile memang harus diakui menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat perdesaan. (tim)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar