KabarKobar-Warga
Kecamatan Bualemo menyambut gembira kedatangan M.Sofhian Mile dengan tarian
tradisional dan parodi pemilih pemula. Kehadiran
M.Sofhian Mile memang telah dinantikan oleh warga Kecamatan Bualemo. Kampanye
terbatas pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati M.Sofhian Mile dan Sukri
Djalumang yang maju dengan tagline SMILE-SUKA berlangsung di Lapangan Kecamatan
Bualemo B, Kamis, 3/12/2015.
Menurut
Masnawati Muhammad tim penanggung jawab yang juga inisiator kampanye SMILESUKA,
menyampaikan rasa terima kasih pada sambutan warga Bualemo. Ia sangat optimis
bahwa masyarakat Bualemo memang mendukung pasangan SMILESUKA karena visi-misi
dan Program. Pembangunan yang ada di Kecamatan Bualemo sendiri terus
ditingkatkan dari tahun ke tahun selama M.Sofhian Mile memimpin.
Sementara
itu, orasi politik M.Sofhian Mile menegaskan pentingnya melawan fitnah dalam
politik sekarang ini. Kata dia, para pemilik modal yang hendak maju sebagai
kandidat akan menggunakan berbagai macam cara untuk mendapatkan simpati rakyat.
”edukasi
politik itu penting, agar masyarakat memiliki referensi-rujukan, kepada siapa
ia akan menjatuhkan pilihan politiknya,” jelas bung Kumis.
Lebih
lanjut, pria kelahiran Luwu itu memberikan suatu tawaran alternatif paradigma
politik dengan memperkenalkan “jalan baru” menyelematkan kekayaan rakyat dengan
menghadang ambisi kapitalis yang hendak menguasai hajat hidup orang banyak. Ia
menjelaskan, desas-desus dan fitnah yang berkembang belakangan ini adalah salah
satu metode yang digunakan oleh lawan politiknya untuk mengarahkan perhatian
publik.” Ini adalah distorsi-gangguan-dalam demokrasi,” ujarnya.
“Semua
sendi-sendi ingin mereka kuasai, mulai dari pompa bensin-kontraktor-perkebunan,
pertambangan, usaha kehutanan, DPR dan Partai politik. Dan sekarang mereka
hendak menguasai eksekutif. Logika mereka adalah keuntungan, kalau keluar
seratus ribu-harus kembali seratus juta, itulah karakter kapitalis,” terangnya.
Pada
akhir pidato, M.Sofhian Mile menyeruhkan kata ‘lawan” yang diikuti oleh seluruh
masyarakat yang memadati lapangan. Seketika gemuruh itu berubah menjadi yel-yel
yang diteriakan berkali-kali oleh warga Bualemo,” kami juga melawan pak, kami
juga melawan pak,” demikian seorang perempuan desa berteriak histeris di dalam
tenda kampanye.
Kampanye
SMILESUKA yang diselenggarakan di Kecamatan Bualemo ini cukup kreatif. Berbagai
pementasan kesenian rakyat ditampilkan. Mulai dari tarian tradisional yang
diperagakan oleh masyarakat Desa Makapa, parodi nasionalis dari warga Bualemo B
yang bertema memilih pejuang rakyat. Serta nyanyian cinta pada M.Sofhian Mile
dari anak-anak penyandang disabilitas-cacat. Ribuan warga yang menyaksikan acara tersebut bersorak gembira dan mengeluh-eluhkan pasangan SMILESUKA.
Kampanye
terbatas ini di luar dugaan, jumlah undangan yang dikirimkan oleh panitia hanya
sebatas 200 orang. Tetapi massa yang hadir lebih dari 2000 orang memadati
lapangan, meluber hingga ke jalan-jalan. Padahal, kampanye yang digelar oleh
SMILESUKA ini sama sekali tidak menghadirkan artis ibu kota sebagaimana yang
dilakukan kandidat lain. Pengaruh ketokohan M.Sofhian Mile memang harus diakui
menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat perdesaan. (tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar