Sepintas lalu, desa memang dimengerti
dalam berbagai tafsir pembangunan, tetapi meletakkannya dalam kerja nyata
membutuhkan satu pilihan. Pilihan itu secara sadar berada dalam pertukaran
informasi yang berimbang antara penerima manfaat dan target capaian dari sisi
kepemerintahan.
Sehingga ia memerlukan aksi-aksi nyata
yang tak berbatas garis ruang dan waktu, tetapi manfaat keseluruhan bagi warga
desa kebanyakan. Membicarakan desa dan bekerja untuk kedaulatan warga desa,
tidak mengenal kemewahan tempat tetapi perwadahan Aspirasi yang cocok.
Disamping itu, segala potensi produksi
pertanian, kerajinan, kelautan Kabupaten Banggai memerlukan kemasan yang baik
dari sisi pemasaran. Agar masyarakat luas dapat mengetahui dan melihat potensi
tersebut.
Bentuk komunikasi pembangunan semacam ini
membantu terbangunnya pasar bagi produksi lokal Kabupaten Banggai. Bupati
Banggai HM. Sofhian Mile berulang kali mengikutkan produk Banggai dalam
pameran-pameran produk lokal di Indonesia di tingkat provinsi maupun di Banggai
sendiri.
Demikian pula dalam komunikasi pada
tingkat nasional. Jaringan kerja dan politik yang telah lama dirintis oleh
Sofhian Mile sangat membantu capaian dukungan program dari tingkat nasional.
Sebagaimana yang sering diucapkan dalam berbagai pertemuan, misalnya soal lobby
jalan di tingkat pusat, negosiasi 25 mega watt listrik dari DSLNG, dan
kebijakan terkoneksi bagi pasar produksi lokal.
Oleh karena itu, komunikasi pembangunan
tidak hanya penting menyeimbangkan antara kebijakan daerah, program dan
kegiatan yang mendukung peningkatan produktivitas masyarakat. Tetapi juga
membangun relasi ke luar, perluasan pasar, dukungan kebijakan nasional, dan
juga menarik minat investasi yang cocok dengan sektor produktif yang sedang
dikerjakan oleh masyarakat.(tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar