Rabu, 09 September 2015

Sofhian Mile Ba Torney: Mendengar dan Bekerja

Kabar Kobar- Bupati Banggai HM. Sofhian Mile melakukan rangkaian kegiatan “ba Torney” ke beberapa tempat di Kecamatan Toili, dalam rangka penyelesaian sejumlah masalah-masalah mendesak. Perjalanan ini juga merupakan salah satu metode bupati untuk memberi penilaian dan menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.  Beberapa aspirasi masyarakat dapat direalisasikan, dan beberapa masuk dalam perencanaan pembangunan tahun depan. Berikut ini rangkaian kegiatan “ba torney” Sofhian Mile 9/92015. 

Pertama, tatap muka bupati dengan masyarakat kompleks pasar Kecamatan Batui yang dihadiri 200-300 orang. Kepala UPT pasar batui, camat dan unsur musyawarah pimpinan.
Jumlah pedagang di Pasar Batui petak 29 orang, los 60 orang, emper 40 orang, total: 129 orang. Yang belum tertampung sebanyak 100 orang. Jadi ada 229 pedagang dengan rata-rata omset 1 juta satu hari, jadi terdapat 229 juta uang berputar di pasar toili setiap harinya.  Masyarakat berharap agar Bupati Banggai dapat segera merealisasikan pengembangan bangunan fisik pasar Batui.

Kedua. tatap muka dengan warga Ondo-ondolu yang dihadiri sekitar 400 orang. Masyarakat bertanya dan mengeluhkan kondisi permukaan air sungai yang mengalami pendangkalan. Masyarakat berharap bupati dapat segera mengatasi permasalahan ini. Normalisasi sungai dan perbaikan jalan menjadi topik hangat dalam kunjungan kerja bupati Banggai tersebut.
Dalam dialog ini, pemerintah Kabupaten Banggai juga memperkenalkan program pelayanan dasar Satu Atap atau yang disingkat SATAP. SATAP adalah model pelayanan dasar bagi masyarakat yang bertujuan untuk memudahkan pengurusan administrasi dan lain-lain.

Ketiga, bupati membuka kegiatan Jambore pramuka yang dihadiri oleh pramukan ranting Kecamatan Batui.

Keempat, dialog dengan masyarakat Batui terkait dengan sengketa agraria yang menuntut penyelesaian dan pengembalian hak dan alas kepemilikan masyarakat. Selama ini, berulang kali kasus tanah mencuat akibat investasi seperti perusahaan sawit, dan sebagian telah berdampak pada penghilangan hak-hak masyarakat atas tanah.

Kelima, bupati Banggai menyampaikan dihadapan masyarakat, bahwa saat ini telah terbentuk satu tim penyelesaian sengketa agraria. Tim ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri yang akan bekerja untuk melakukan penelitian, validasi data, dan analisa sengketa agraria menuju proses penyelesaian. Bupati juga menyampaikan agar masyarakat tidak lagi terjebak dengan proses penjualan lahan. Bupati menyampaikan, bahwa tanah adalah sesuatu yang vital bagi petani, kalau tidak ada tanah mana mungkin petani bisa berproduksi. Jadi tanah atau lahan pertanian harus dilindungi, dijaga dan dipertahankan.(tim) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar