Sabtu, 05 September 2015

Sofhian Mile: Lahan Petani Harus di Lindungi

Kabar Kobar-Komitmen pembaruan Agraria oleh Sofhian Mile kian menunjukkan bentuk. Penanaman landasan perspektif, terlihat sebagai komitmen sedari awal. Orang nomor satu di Kabupaten Banggai tersebut tidak hanya meyakinkan masyarakat desa tentang pentingnya desa sebagai geografis pertumbuhan ekonomi. Tetapi juga petani sebagai subjek dasar tenaga produksi, dan tanah sebagai alat produksinya. Sebagaimana yang disampaikan dalam pertemuan dengan beberapa masyarakat saat ‘ba torney” Sabtu, 5/9/2015.    

Menurut Sofhian Mile, ruang-ruang harapan dibangun dan kebijakan harus dibuat dengan satu tujuan: melindungi petani dan masyarakat Kabupaten Banggai dari predatori kapitalis, tuan-tuan tanah jahat, dan perampasan hak hidup atas nama perluasan bisnis skala besar. Hal yang membuatnya tidak mengeluarkan izin investasi penggunaan lahan skala besar, seperti tambang dan perkebunan sawit.  

“masalah mendasar petani lahan (tanah), kalau tidak punya tanah, bagaimana petani mau menanam. Lahan adalah kebutuhan mendasar, oleh karena itu tanah harus dilindungi dan diadakan bagi petani yang tidak memiliki tanah,” ujarnya.

Bayangan sejarah, dan pelajaran penting kasus Freeport, Aru, dan berbagai investasi di Indonesia, dan beragam kasus-kasus agraria. Membuat dirinya berfikir keras dan evaluatif. Sehingga, pada awal kepemimpinan, Sofhian Mile menegaskan sikap: rakyat pedesaan harus bisa beradaftasi dengan investasi seperti LNG.

" saya tidak pernah berharap, masyarakat Kabupaten Banggai menjadi penonton di negerinya sendiri, masyarakat Banggai harus dibangun kemandiriannya, didorong, hingga maju dan mengambil peran," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sofhian Mile menegaskan, 'jika ekonomi desa bertumbuh, secara otomatis kota pun bertumbuh, jangan berusaha membangun demarkasi perspektif pada keduanya. Sesungguhnya pekerjaan kita adalah membangun harapan bersama dan kemanfaatan pembangunan yang sinergis antara desa dan kota," demikian tegasnya saat berpidato di hadapan Desa Serese Kecamatan Lamala.

Lebih lanjut, Sofhian juga menyampaikan, bahwa tahun ini secara keseluruhan pemerintah mengalokasikan anggaran dana desa sebesar 600 juta rupiah. Naik 1000 persen dalam lima tahun, dari jumlah alokasi dana desa masa pemerintahan sebelumnya yang hanya sebesar 60 juta rupiah.  

Kunjungan Sofhian Mile dalam rangka tugas dinas menyampaikan beberapa pokok-pokok program dan tekhnis pengelolaan anggaran pedesaan. Ikut serta dalam rombongan ini adalah Kadis Pertanian, Haris Hakim, Dinas PU, kependudukan, dan beberapa petinggi SKPD lainnnya. 

Kegiatan berlangsung di beberapa tempat, antara lain: Puskesmas Hunduhon Kec Luwuk Timur, Desa Serese Kecamatan Masama, Desa Labotan Kecamatan Lamala, Desa Bonebakal Kec Lamala  yang dihadiri perwakilan masyarakat 12 desa. (tim)  
KOBAR


Tidak ada komentar:

Posting Komentar