Kabar Kobar-Aspirasi petani Toili Barat dijawab dengan gerak cepat " ba torney" oleh Sofhian Mile. Orang nomor satu di Kabupaten Banggai tersebut, mengelilingi desa dan bertemu dengan pemuka agama, tokoh pemuda, dan pengurus desa untuk mencari solusi-solusi pemecahan masalah yang sedang menimpa petani Toili.
Metode Ba Torney yang digunakan Sofhian Mile terbilang efektif. Hanya butuh waktu beberapa hari, ditemukan dua masalah umum yang langsung bisa ditangani oleh bupati; Pertama, masalah pencairan langsung dijawab dengan penyerahan alat berat untuk pembuatan cek dump sementara; kedua, masalah pupuk. Bupati Banggai tersebut langsung mengutus Kadis Pertanian ke tingkat provinsi untuk melakukan antisipasi kelangkaan pupuk.
Dalam proses diskusi dari desa ke desa,
Sofhian Mile juga memberikan penjelasan mimpinya tentang gerakan Banggai
cerdas. Banggai cerdas adalah suatu mimpi tentang cerita tentang masa depan
anak-anak yang tumbuh sehat dan cerdas; anak-anak yang mewarisi lingkungan yang
sehat; dan kesejahteraan yang cukup. Mimpi itu adalah sekelumit basis terobosan
pelayanan publik yang lebih moderen oleh Sofhian Mile.
Terobosan itu dinamai pelayanan "SATU
ATAP. Sebuah terobosan pelayanan publik untuk memudahkan administrasi
pengurusan kependudukan, pelayanan kesehatan dan berbagai layanan lainnya. Satu
Atap adalah kebijakan yang menyatukan antara 'asa, mimpi, harapan dan
kenyataan".
Tanggal 11/9/2015 malam, Ba torney Sofhian
Mile di Kecamatan Toili dilanjutkan dengan warga Dusun Bina Tani Desa Singkoyo.
Sebuah dusun yang terletak persis di tengah-tengah konsesi perkebunan sawit
perusahaan milik taipan lokal. Kehadiran Sofhian Mile disambut ratusan
masyarakat tau taa yang telah menunggunya sejak magrib. Penantian terhadap Sofhian
Mile ini adalah bentuk kerinduan mereka terhadap sosok yang memiliki perhatian
besar dengan masalah agraria dan pedesaan.
Masyarakat mengadukan masalah listrik yang
tidak kunjung mereka dapatkan serta jalan sepanjang 12 kilometer yang menjadi
lalu lintas masyarakat. Kondisi desa ini terisolasi cukup lama, terutama sejak
perkebunan sawit membatasi akses mereka terhadap pengembangan lahan pertanian. Sofhian
Mile langsung menyahuti permintaan masyarakat dengan mengutus tim untuk
menghitung kebutuhan pengadaan listrik lewat mekanisme kerjasama dengan PLN.
Upaya ini adalah salah satu terobosan mempercepat aliran listrik ke desa-desa.
Di penghujung acara, bupati juga menyempatkan berfoto bersama masyarakat Bina
Tani.(tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar