Senin, 21 September 2015

Warga Bunta Sambut Sofhian Mile Dengan Musik Bambu

KabarKobar- Warga Desa Lokait Kecamatan Bunta tidak kalah berekspresi dengan desa-desa yang selama ini di torney oleh Sofhian Mile. Mereka menampilkan kesenian tradisional yang selama ini menjadi identitas musikalitas tradisional warga Lokait. Kesenian ini didemonstrasikan (digelar), sebagai bentuk penyambutan Bupati Banggai, HM. Sofhian Mile/21/09/2015.

Sofhian Mile sebagai bapak penggagas" pembangunan dari desa" merasa terharu terhadap sambutan warga Desa Lokait. Dalam dialog orang nomor satu di Kabupaten Banggai tersebut mengatakan, orang-orang desa memang memiliki keluhuran budi yang dalam. Rasa dalam seninya yang dalam adalah ungkapan alamiah dari kebebasan sejati. Orang-orang desa punya kepekaan yang tinggi terhadap kemanusiaan dalam pembangunan.

Kalau warga Lokait menyambut Sofhian Mile dengan musikalitas dari bambu. Torney berikutnya, giliran orang nomor satu di Kabupaten Banggai tersebut menghibur warga Desa Dondo Kecamatan Bunta. “Bung Kumis’ panggilan akrab Bupati Banggai ini mempersembahkan sebuah lagu bertajuk “Rumah Kita” yang dipopulerkan oleh GodBles-Ahmad Albar,dkk. Lagu ini dipersembahkan sebagai bentuk permohonan maaf dari ‘bung kumis” atas keterlambatan tiba di Desa Dondo Kecamatan Bunta. Lagu ini memang disukai oleh “bung kumis” karena merepresentasikan gagasan besarnya” merawat harapan orang-orang desa dengan membangun paradigma baru: Membangun Dari Desa.

Ba torney memang sedikit berbeda dengan konsep kunjungan kerja kebanyakan.  Hal itu yang terlihat dalam tatap muka dengan warga Bunta 1 Kecamatan Bunta. Beberapa keluhan masyarakat ditampung; sebagian menjadi catatan kebijakan jangka panjang, dan lainnya langsung bisa di atasi secara taktis. Misalnya, usulan warga Bunta 1 soal pengadaan penerangan jalan untuk membantu mobilitas penduduk serta keamanan perdesaan.

Torney memang lebih mengandalkan dialog langsung membahas kebutuhan nyata dan mendesak serta evaluasi program pembangunan perdesaan. Durasi waktu yang dibutuhkan memang relatif singkat tetapi kaya akan resolusi prioritas. Dalam torney selalu yang diutamakan sekurang-kurangnya 4 hal mendesak; soal kepastian lahan pertanian, fasilitasi produksi (pupuk dll), infrastruktur pertanian serta soal-soal pelayanan mendesak seperti, KTP, Kartu Keluarga, dan pelayanan kesehatan bersifat darurat medis.

Selain itu, torney juga dipakai sebagai pelapis akselerasi musrenbang. Hal itu bertujuan untuk memberikan penilaian-penilaian kerangka usulan dalam dua skenario, prioritas dan usulan tambahan. (tim)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar