Sabtu, 29 Agustus 2015

Sofhian Mile Di Kunjungi Masyarakat Balantak


Kabar Kobar- Sejak pencabutan nomor urut dan penetapan pasangan calon masing-masing kandidat Bupati 2016-2021 Kabupaten Banggai. Sofhian tak henti-hentinya dikunjungi oleh masyarakat yang mendukungnya. Kemarin malam, giliran aksi spontanitas masyarakat Kecamatan Balantak datang bersilahturahmi di kediaman pribadi Sofhian Mile, Jl. Pelita, Kota Luwuk, 28/8/2015.

Menguatnya pemberitaan miring terhadap Sofhian Mile belakangan ini menjadi salah satu alasan mengapa warga Balantak ini mengunjungi Sofhian Mile. Masyarakat resah dengan sejumlah fitnah yang menyerang pribadi Sofhan Mile, selaku orang nomor satu di Kabupaten Banggai.

Sofhian Mile menyambut dengan hangat kunjungan masyarakat Balantak dengan menggelar dialog malam. Dalam dialog, masyarakat menanyakan beberapa hal, salah satunya soal pemerataan guru di daerah Balantak. Malam itu juga Sofhian Mile langsung merespon aspirasi masyarakat dengan mengundang langsung Kepala BKD untuk segera merealisasikan apa yang menjadi harapan masyarakat Balantak.

Selain itu, masyarakat juga menanyakan soal ‘embun’ atau wadah penyimpan air untuk tanaman cengkeh. Pengadaan wadah penyimpan air ini, tanpa mendahului permintaan masyarakat,  program tersebut ternyata sudah dimasukan oleh Sofhian Mile dalam rencana kerja Dinas Perkebunan tahun 2015.

Dalam akhirnya percakapan beberapa perwakilan masyarakat juga menanyakan soal larangan sementara waktu penerbitan SKPT. Sofhian Mile menjawab bahwa” untuk sementara waktu pemerintah melarang pengeluaran SKPT. Pemerintah khawatir merebaknya ‘pasar tanah” dan konversi lahan belakangan ini yang bisa berujung pada penyalahgunaan SKPT.

Bupati khawaitr, penerbitan SKPT selama ini si penerima hak tidak memanfaatkannya untuk pengembangan produksi keluarga usaha tani, melainkan menjual kepada orang-orang tertentu. 

Terutama kepentingan ekspansi perkebunan sawit yang sudah sejak lama mengincar tanah Balantak sebagai daerah perluasan. “logika pasar tanah dan logika ekspansi sawit harus dihentikan; kita perlu lahan pangan; kita perlu rakyat sejahtera, bukan menjadi buruh di atas tanahnya sendiri,” demikian tegas Sofhian Mile.

Pada akhir dialog, masyarakat mengucapkan terima kasih pada Sofhian Mile atas tingginya perhatian pada daerah itu. Dimana, sebelumnya sangat marginal dalam pembangunan. 

Masyarakat bersyukur karena pak Sofhian akhirnya merealisasikan pembangunan yang insya allah akan terus berkesinambungan. (tim) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar