
Kabar
Kobar- Sejak pencabutan nomor urut dan penetapan pasangan calon masing-masing
kandidat Bupati 2016-2021 Kabupaten Banggai. Sofhian tak henti-hentinya
dikunjungi oleh masyarakat yang mendukungnya. Kemarin malam, giliran aksi
spontanitas masyarakat Kecamatan Balantak datang bersilahturahmi di kediaman
pribadi Sofhian Mile, Jl. Pelita, Kota Luwuk, 28/8/2015.
Menguatnya
pemberitaan miring terhadap Sofhian Mile belakangan ini menjadi salah satu
alasan mengapa warga Balantak ini mengunjungi Sofhian Mile. Masyarakat resah dengan
sejumlah fitnah yang menyerang pribadi Sofhan Mile, selaku orang nomor satu di
Kabupaten Banggai.
Sofhian
Mile menyambut dengan hangat kunjungan masyarakat Balantak dengan menggelar
dialog malam. Dalam dialog, masyarakat menanyakan beberapa hal, salah satunya soal
pemerataan guru di daerah Balantak. Malam itu juga Sofhian Mile langsung
merespon aspirasi masyarakat dengan mengundang langsung Kepala BKD untuk segera
merealisasikan apa yang menjadi harapan masyarakat Balantak.
Selain
itu, masyarakat juga menanyakan soal ‘embun’ atau wadah penyimpan air untuk
tanaman cengkeh. Pengadaan wadah penyimpan air ini, tanpa mendahului permintaan
masyarakat, program tersebut ternyata
sudah dimasukan oleh Sofhian Mile dalam rencana kerja Dinas Perkebunan tahun
2015.
Dalam
akhirnya percakapan beberapa perwakilan masyarakat juga menanyakan soal
larangan sementara waktu penerbitan SKPT. Sofhian Mile menjawab bahwa” untuk
sementara waktu pemerintah melarang pengeluaran SKPT. Pemerintah khawatir
merebaknya ‘pasar tanah” dan konversi lahan belakangan ini yang bisa berujung
pada penyalahgunaan SKPT.
Bupati
khawaitr, penerbitan SKPT selama ini si penerima hak tidak memanfaatkannya
untuk pengembangan produksi keluarga usaha tani, melainkan menjual kepada orang-orang
tertentu.
Terutama kepentingan ekspansi perkebunan sawit yang sudah sejak lama
mengincar tanah Balantak sebagai daerah perluasan. “logika pasar tanah dan
logika ekspansi sawit harus dihentikan; kita perlu lahan pangan; kita perlu
rakyat sejahtera, bukan menjadi buruh di atas tanahnya sendiri,” demikian tegas
Sofhian Mile.
Pada
akhir dialog, masyarakat mengucapkan terima kasih pada Sofhian Mile atas
tingginya perhatian pada daerah itu. Dimana, sebelumnya sangat marginal dalam
pembangunan.
Masyarakat bersyukur karena pak Sofhian akhirnya merealisasikan
pembangunan yang insya allah akan terus berkesinambungan. (tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar