Jumat, 14 Agustus 2015

Sofhian Mile Jabat Bupati: APBD Banggai Capai 1 Triliun



KabarKobar-Terdapat 291 desa dan kelurahan di Kabupaten Banggai, separuh lebih terletak di pelosok-pelosok kampung, pedalaman, pegunungan, dan pesisir pantai. Tantangan utama pemerintahan Sofhian Mile adalah mengubah wajah pembangunan dan sekaligus menggedor alokasi anggaran ke pedesaan. Mengapa alokasi anggaran? Sebab, sarana pertanian pedesaan di Kabupaten Banggai umumnya sudah tidak layak pakai, irigasi sudah tua, jalan kantong produksi yang kurang, dan sarana tekhnis pertanian yang kurang bahkan tidak berfungsi dengan baik.  


Perubahan 180 derajat yang memgubah logika pembangunan pemerintahan sebelumnya. Dimana, logika dan praktik pembangunan fokus pada wilayah perkotaan tetapi meninggalkan pedesaan. Dampaknya, Kota Luwuk menjadi arena pelarian dan sarang kemiskinan dari tenaga-tenaga penggerak tani di pedesaan. Akibat menghilangnya produktivitas petani, menurunnya kualitas hidup dan rendahnya kepercayaan untuk berproduksi. Fakta itulah yang dihadapi Sofhian Mile ketika menjabat sebagai bupati Banggai, selama kurang lebih lima tahun.

Namun berkat kepercayaan diri, dan kemauan yang tinggi, visi membangun dari desa terbukti, tidak saja mengubah cara pandang pembangunan tetapi merubah asumsi pembanguan sekaligus. Pada tahun 2014, di tangan Sofhian Mile, Kabupaten Banggai berhasil menembus  angka pertumbuhan tertinggi nasional, mencapai 16,9 persen dengan tingkat inflasi hanya 0,31 persen.

Puncaknya, pada tahun 2015 APBD Banggai mengalami kenaikan sebesar 20 persen dibanding tahun 2014. Pendapatan daerah Kabupaten Banggai bertambah menjadi Rp 219.778.572.984 dari penetapan APBD tahun anggaran 2014, sebesar Rp.114.487.191.976, sehingga pendapatan tahun anggaran 2015 menjadi Rp 1.334.265.764.960. Pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), sumber-sumber dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. 

Rekor pencapaian anggaran terlihat jelas dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Banggai. Jumlah PAD mengalami kenaikan sebesar 53 persen dari penetapan APBD tahun anggaran 2014, sebesar Rp 33.342.772.000. Dengan demikian, PAD Kabupaten Banggai Tahun anggaran 2015 sebesar Rp 96.770.728.842. Pencapaian ini adalah hasil dari loncatan transformasi pembangunan yang mengandalkan desa sebagai soko guru ekonomi.   
Kenaikan anggaran juga terjadi pada sumber-sumber dana perimbangan. Dana perimbangan naik 14 persen dari penetapan APBD tahun  anggaran 2014 atau naik sebesar Rp 125.399.184.990. Sehingga pada tahun anggaran 2015 menjadi Rp 1.033.900.413.499. Sementara itu, lain-lain pendapatan daerah yang sah, naik sebesar 43 persen dari penetapan APBD tahun anggaran 2014 atau naik sebesar Rp. 61.036.615.994, sehingga pada tahun anggaran 2015 jumlah lain-lain pendapatan daerah yang sah menjadi Rp. 203.594.622.619.


Naiknya pendapatan Kabupaten Banggai juga diikuti dengan kenaikan belanja daerah sebesar 20 persen penetapan anggaran APBD tahun anggaran 2014 atau bertambah sebesar Rp 226.298.367.348. Dengan demikian, belanja daerah secara keseluruhan tahun anggaran 2015 menjadi Rp. 1.360.285.559.324. Perolehan angka-angka ini menangkal isu yang berkembang belakangan yang cenderung memfitnah dan menyebarkan informasi yang tidak benar pada khalayak umum. Hal ini sudah cukup memberi bukti, bukan janji. Akhirnya, pada hari ini, menutup tulisan ini tepat pada pukup 1.40 wita, tanggal 15/08/2015, saya mengucapkan selamat ulang tahun Bapak Sofhian Mile yang ke 57, semoga panjang umur dan sehat meneruskan harapan petani pedesaan. SELAMAT! (tim)  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar