Terdapat desa yang telah maju dari sisi volume
produksi pertanian per kapita dan ada pula yang tingkat produksinya beragam
tapi ber volume rendah.
Perkara
semacam itu tentu saja mempengaruhi tingkat kemajuan desa dan kesejahteraan
rata-rata masyarakatnya. Keadaan semacam ini secara teori lokasi, disebut skala
pembangunan yang berbeda-beda.
Hal
itulah yang ditemukan oleh Sofhian Mile selama "bekerja" sebagai
bupati; yang tidak henti-hentinya keluar masuk kampung melakukan peninjauan
lapangan.
Informasi
ini sengaja tidak dipublikasi meluas pada saat pemerintahan berlangsung, sebab
pak Sofhian lebih memilih untuk bekerja menjalankan program dan memaksimalkan
pencapaian.
Alhamdulillah,
hasil kerjasama dengan menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), desa-desa
yang dulu memiliki akses yang lemah. Lewat kebijakan membangun dari desa,
Sofhian Mile sukses mengubah citra pedesaan terbelakang menjadi desa maju
dengan skala keterlibatan dalam pembangunan yang lebih aktif.
Dalam
"ba torney' kampung yang dilakukan Sofhian Mile, jelas sekali bagaimana
upaya pak Sofhian membangun harapan keberdayaan pada masyarakat pedesaan.
Membangun
desa bukan dengan memberi mereka "tembok-tembok" semata, tetapi
memberi kesempatan dan prasyarat untuk berdaya.
#rawat_harapan_dari_desa
#beri_bukti_bukan_janji
#Sofhian_Sukri
KOBAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar