Rabu, 07 Oktober 2015

Kitorang Satu: Banggai Adalah Identitas


KabarKobar-Pilkada adalah saluran demokratisasi yang kita kenal sebagai ruang partisipasi publik (red-rakyat) dalam politik. Sofhian Mile memahami betul bahwa apa yang dibutuhkan masyarakat dalam demokrasi. Bahwa sesungguhnya hakikat keterlibatan partisipasi rakyat dalam demokrasi ketika mereka berdaya dalam mengajukan tuntutan politik sendiri. Dalam beberapa tempat, ketika "ba tornye" suluh harapan semacam itu telah nyaris terwadahi.

Pembangunan dan demokratisasi memang tidak bisa ditimbang dalam ukuran yang sama. Demokratisasi tentu saja tidak pernah sebanding dengan nilai agregat matematis ekonomi.  Tetapi melingkupi seluruh aspek dan dinamika sosial kemasyarakatan yang kita jalani. Rakyat dimana pun harus mendapatkan kesempatan yang sama dan layak; bukan urusan untung rugi, tetapi keberdayaan menyeluruh. 

Demokrasi dalam konteks Kabupaten Banggai merupakan suatu proses yang makin mendewasakan seiring dengan perkembangan Kabupaten ini. Catatan otonomi menunjukkan, Banggai telah melahirkan anak dan cucu daerah otonomi daerah dibuktikan dengan lahirnya Kabupaten Banggai Kepulauan dan menyusul Banggai Laut yang lahir dari Bangkep.

Dengan demikian, semakin jelas bahwa Banggai adalah identitas bukan sekedar wilayah administrasi dengan tepi batas Kabupaten. Di tanah ini dipersatukan ragam suku bangsa dan etnik dalam suluh (obor) multikulturalisme yang terjaga dan terpelihara dari waktu ke waktu. Banyak harapan dan optimisme yang lebih jauh bukan sekedar harapan target pencapaian indikator tetapi lebih dari itu, Banggai harus kita tempatkan sebagai wahana daur kehidupan lebih baik di masa depan.

Sofhian Mile menawarkan gagasanya sedari awal, bahwa pembangunan harus menelisik jauh ke dalam lubung harapan rakyat. “Pembangunan harus dimulai dari desa,” demikian motto yang diambil ketika hendak menanamkan harapan.

Maka layaklah kita merawat harapan itu dalam "Satu" tujuan, sebagai ikatan identitas dan kebanggaan dalam rasa memiliki, memaknai dan menghayati. Menghayati Banggai sebagai tanah yang kita hidupi dan menghidupi. Kita bertanggung jawab atas terpeliharanya, alam, kebudayaan, manusia dan sumber-sumber kehidupan yang bergaul di dalamnya.(tim)

#BanggaDukungSmileSuka 
#BeriBuktiBukanJanji
#RawatHarapanRakyat
#SmileSuka
#1Pilihan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar