Sabtu, 17 Oktober 2015

Torney Dusun Tiga Siuna

Warga: Terima kasih pak Sofhian

KabarKobar- Suasana kekeringan yang melanda masyarakat Kecamatan Pagimana dan Bualemo disaksikan langsung oleh Bupati Banggai HM. Sofhian Mile saat torney di pemukiman transmigrasi Dusun Tiga Desa Siuna. Orang nomor satu di Kabupaten Banggai tersebut menyeruhkan agar seluruh masyarakat menjaga lahan pertanian dan lingkungan. Musim kemarau ini harus dijadikan sebagai pelajaran, banyak tanaman pertanian mati dan lahan-lahan mengalami kering kerontang. Hal itu disampaikan langsung saat dialog tatap muka, 15/10/2015.

Menurut Sofhian Mile, musim kemarau ini adalah kenyataan dari apa yang disebut sebagia climate change, atau perubahan iklim. Lebih lanjut, ia menyampaikan penyebab utama dari kerusakan lingkungan karena kegiatan ekstraktif yang rakus menghancurkan ekosistem. Kegiatan ekstraktif yang haus lahan seperti pertambangan, perkebunan sawit, ilegal logging, menjadi sumber utama dari pada faktor perubahan cuaca ini.

Orang nomor satu di Kabupaten Banggai tersebut, mengingatkan masyarakat bahwa inilah pentingnya menjaga lingkungan. Karena itu, selamat menjabat, ia beri pemihakan kebijakan dan menjaga sumber-sumber air. “Bung Kumis”, panggilan akrabnya, menegaskan, semua orang Banggai atau Indonesia ini makan nasi” bagaimana sudah kalau petani sawah sudah tidak bertani? tidak mungkin kita makan beras plastik,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, bupati juga berharap penuh pada masyarakat agar meningkatkan kepercayaan diri dalam bertani. Pemerintahah diakui saat tengah berjuang, bagaimana kebijakan dapat memberi perhatian penuh pada kegiatan pertanian di perdesaan.  

“Mari kita jaga sama-sama lahan dan areal pertanian kita. Tahun 2014 kita sudah mengirim ke touna,bangkep, Gorontalo, kita sudah swasembada pangan. Tapi kena musim panas begini pasti menurun. Ya. Kita harus jaga lahan pertanian karena ini berkaitan dengan kesejahteraan kita semua,” tegasnya.

Kepala PPL, Basir Syafei menyampaikan, sebagai masyarakat dihadapkan pada kekeringan. Berbagai usaha telah dilakukan,” kami berharap dari dinas mendapatkan bantuan alkon,” ujarnya. Selain itu, lebih lanjut Basir mengungkapkan, bahwa selama ini petani masih menggunakan bibit padi lokal. “Kami minta bibit baru untuk petani,” pintnya.

Dusun 3 Desa Siuna adalah pemukiman warga transmigrasi Bali yang berusaha tani pertanian sawah. Bupati memfasilitasi pembangunan jembatan bentangan 12 kilometer. Dia berharap, pembangunan jembatan dikerjakan sendiri oleh masyarakat secara swadaya. Tidak perlu diserahkan kontraktor supaya kerjasama petani bisa lebih kuat.


Usulan petani adalah jembatan karena jalan usaha tani sudah terbangun. Disamping itu, juga peningkatan jalan umum. Diakhir acara, Bupati meminta masyarakat agar memupuk kesadaran dan persatuan menjaga Kabupaten Banggai dari kerusakan dan eksploitasi yang berlebihan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar