“kita Usulkan rehabilitasi sekolah sejak
didirikan belum direhab. SD inpres Longkoga Barat. Oke, saya akan segera
rehabilitasi sekolahnya. Inilah gunanya berdialog, agar masalah bisa
didengarkan secara langsung. Kalau soal guru, kita ingin tempatkan guru yang
berasal dari desa tersebut. Agar mereka kerasan mengajar,” demikian usulan yang
disampaikan istri
Kepala Desa Dwi Karya yang juga tenaga pengajar SDN Longkoga
Barat.
Sementara itu, Menurut Sofhian Mile, bagi
masyarakat yang ingin mengusulkan bangunan sekolah. Sebaiknya lahannya disiapkan
saja terlebih dahulu, nanti anggarannya diajukan.
“Kalau ada lahan disipakan saja, kebetulan ada kepala Bappeda yang ikut. Setiap desa akan kita ajukan 1 orang satu desa honorer. Gajinya akan kita berikan sesuai standar PNS, berdasarkan klasifikasi terjauh dan jangkauan. Jadi kalau ada anak, yang ingin dimasukan, silahkan didaftarkan,” ujar orang nomor satu di Kabupaten Banggai tersebut.
Dalam pangangan kebijakan, bagi “bung
Kumis”pelayanan kesehatan salah pilar penting membangun perdesaan. Saat ini
tengah berlangsung proses verifikasi peserta kartu sehat,” sudah ada yang turun
melakukan pendataan. Kita telah menerbitkan kartu sehat BJPS. Kita akan data
kembali untuk dimasukan sebagai peserta,” jelasnya.
Selain masalah kesehatan dan pendidikan.
Masyarakat juga mengusulkan agar ada peningkatan jalan umum yang mereka lalui
setiap hari. Jalan dianggap penting sebab hal itu sangat menentukan hubungan
mereka dengan desa-desa yang lain.
Nyoman, warga setempat menyambut baik
kunjungan Bupati Banggai,” kami berterima kasih atas kunjungan pak bupat, kami selaku
warga mengusulkan pengaspalan jalan yang menghubungkan desa kami dengan desa
yang lain,” ujarnya.
Semua usulan yang diajukan oleh warga Dwi
Karya ditampung oleh Bupati Banggai bersama jajaran SKPD, “peningkatan jalan
desa itu saya setuju. Tapi saat ini belum bisa keseluruhan, kita lihat anggaran
berapa dan jarak yang bisa dicover,” terangnya.
Diakhir dialog masyarakat mengusulkan
agar ada perbaikan irigasi, agar fungsinya bisa lebih maksimal. Selama musim
kemarau ini, petani di sekitar Kecamatan Bualemo memang mengalami krisis air.
Beberapa sumber air mengalami kekeringan sehingga suplay untuk kebutuhan
pertanian mengalami kesulitan.(tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar