Sofhian
Mile: Saya niat kembalikan Kejayaan Bawang Merah Keles!
Menurut
Sofhian Mile, Lumpoknyo ini memang sejak
dulu dikenal sebagai penghasil bawang berkualitas di Kabupaten Banggai.
Mengalami pasang surut karena dinamika masyarakat dan pembangunan. “ Saya
berniat untuk mengembalikan keles dan Lumpoknyo ini sebagai daerah penghasil
bawang,”.
Lebih
lanjut, Sofhian Mile menyampaikan, dalam rangka kunjungan kerja. Kita jadikan
kesempatan untuk berdialog, meminta penjelasan atau hal-hal lain berkaitan
dengan program pembangunan. “ Saya tetap bekerja, memberi perhatian layanan
malahan yang lain sudah berkampanye. Di sini saya bawa kadis, silahkan usulkan
sesuatu yang mendesak kaitannya dengan pembangunan. Apalagi musim kemarau
seperti sekarang ini,” ujarnya.
Menurut
warga setempat, lahan semakin sempit, tanah-tanah telah dikuasai oleh pengusaha
dari Luwuk. Hal itu membuat petani kesulitan melakukan pertanian karena jarak
lahan yang tersedia amat jauh.
“Saya
pahami bahwa kita sekalian mulai kekurangan tanah. Makanya saya tidak terbitkan
izin baru untuk lahan. Sebab, kalau izin lahan terus dikeluarkan, lahan
pertanian akan semakin sempit,” ujar Sofhian Mile.
Bupati
juga mengajak, masyarakat agar menjaga lingkungan untuk keselamatan bersama. Ia
berharap, agar kita dan generasi mendatang dapat menikmati sumber daya alam
Banggai secara lebih arif dan berkelanjutan. “Kalau kita menjaga itu, kita
mampu menunjukkan tanggung jawab pada generasi mendatang,” ujarnya.
Sementara
itu, Kepala Desa Lompuknyo menyampaikan, Desa memiliki program satu hektare
untuk 1 kk. Sekarang sudah 50 KK warga di sini mayoritas di dusun 3 adalah
pecahan KK baru sehingga usianya kelihatan muda. Sebelumya di desa dalam satu
rumah terdapat sampai 3 kk dalam satu rumah. “Untungnya, ada tanah desa,
makanya kita programnnya mendekatkan dengan lahan pertanian mereka. Kebutuhan sekarang
ini adalah jalan penerangan,” terangnya.
Bupati
Langsung menyahuti usulan masyarakat agar segera diaspal dan fasilitasi apa
yang menjadi kebutuhan masyarakat. “Sekarang aspal bisa langsung dikerjakan,
diaspal. Kalau tiang listrik, tiang itu problemnya itu domain PLN. Kami hanya
bisa menyiapkan daya. Tetapi kita akan bangun kerjasama dulu,”.
Sementara
itu, petugas PPL menjelaskan, bahwa saat ini terdapat 10 kelompok tani dan 2
kelompok tani Perempuan. Ia juga menyampaikan, bahwa bawang merah di sini masih
organik atau alami belum mendapatkan perawatan kimia. “Kami butuh kultivator jenis traktor untuk
lahan kering dan irigasi. Di sini butuh air untuk mendukung produktivitas,
kalau boleh butuh bak penampungan air,” jelasnya.
Informasi
dari warga menyebutkan bahwa masih banyak lahan tidur. Tetapi kendala hanya
bibit dan air. Oleh karena itu Bupati memberikan satu kultivator untuk menjawab
masalah mendesak yang sedang dihadapi petani.
Pada
malam hari, usai sholat magrib, Bupati Banggai HM.Sofhian Mile melanjutkan
kunjungan ke Dusun II Desa Lumpuknyo. Ratusan masyarakat menghadiri tatap muka
ini. Kepala Desa menyampaikan dihadapan warganya, bahwa beberapa program di
Desa Lumpuknyo sudah disahuti oleh bupati Banggai. “Insya Allah tahun perbaikan
jalan menuju perkebunan masyarakat, awal November Tahun 2015 akan dikerjakan,”
ujarnya.
Bupati
Kabupaten Banggai HM. Sofhian Mile menyampaikan, bahwa masyarakat Desa
Lumpuknyo mengundang dalam dua tempat di
dusun tiga dan dusun dua. Kesempatan ini diambil menyahuti apa yang diminta
masyarakat untuk tatap muka di tengah kesibukan. “Banyak permintaan untuk tatap
muka, namun karena waktu dan kesempatan sangat sempit. Jadi, saya prioritaskan
yang dekat-dekat agar semua aspirasi bisa terwadahi, sebelum menuju ke tempat
yang jauh-jauh,” tegas bung Kumis.
Materi
kunjungan kerja bupati kal ini berkaitan dengan pembangunan dan pelayanan
masyarakat. Dalam kesempatan semacam ini, aspirasi masyarakat ditampung, kalau
ada yang mendesak dan memungkinkan dari sisi anggaran akan diusahakan untuk
diselesaikan. Tetapi bila membutuhkan anggaran atau dana yang besar maka akan
diusulkan untuk tahun anggaran berikutnya.
Sekedar
informasi, Desa Lumpoknyo Kecamatan Luwuk adalah satu-satunya desa dalam kota
yang diapit oleh beberapa kelurahan Kilongan, Bungin, Bungin Timur. Mayoritas
penduduknya berprofesi sebagai petani bawang. Selama enam bulan musim ini
menyulitkan petani. Saat ini jumlah orang yang bermukim sebanyak 74 KK yang hidup dalam 25 unit rumah, sebagian
sementara membangun rumah masing-masing.(tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar