Sofhian
Mile: Kalau Melanggar Kita Cabut
KabarKobar-
Warga Desa Mayayap mengeluhkan operasi perusahaan HPH yang diduga telah melewati batas blok tebangan yang sudah
ditentukan pemerintah. Hal itu disampaikan saat dialog torney bersama Bupati
Kabupaten Banggai yang digelar di Balai Pertemuan Desa Mayayap, 15/10/2015.
Menurut
Ketua BPD Desa Mayayap, salah satu sumber keresahan masyarakat Mayayap saat ini
berkaitan dengan izin HPH yang berada di Desa Siuna kini sudah melewati blok
tebangan. Operasi mereka telah merangsek masuk ke wilayah administrasi Desa Mayayap.
“Barangkali
pak bupati bisa ditinjau kembali, sudah merusak lingkungan. Debit air sudah
berkurang, sulit untuk bertani,” ujarnya.
Lebih
lanjut, Ketua BPDA menyampaikan, saat ini kekeringan yang melanda sebagian
besar wilayah Kecamatan Bualemo mempercepat proses terjadinya kebakaran hutan. Mewakili
masyarakat, ia meminta agar kebakaran hutan perlu ada proses antisipasi, dan
penanganan titik letak kebakaran.
Sementara
itu, terkait dengan pengadaan aliran listrik oleh pemerintah daerah di Bualemo,
saat ini masih ada 17 kk yang belum dialliri listrik. Masyarakat meminta agar
ada fasilitasi lebih lanjut dari pemerintah supaya mereka juga bisa menikmati
aliran listrik yang telah diadakan oleh pemerintah.
Menjawab
beberapa pertanyaan dan aspirasi masyarakat, Bupati Banggai HM. Sofhian Mile
meminta langsung ke pihak Dinas Kehutanan agar segera melakukan evaluasi, kalau
benar terjadi pelanggaran pemilik HPH harus segera ditegur,” kalau tidak
disahuti kita cabut saja,” ujarnya.
Terkait
dengan kebakaran hutan, orang nomor satu di Kabupaten Banggai tersebut
menjelaskan, bahwa Ini adalah dampak musim kemarau. Makanya cara
mengantisipasinya adalah perlu hati-hati melakukan pembakaran lahan,” kalau
perlu tidak usaha dulu melakukan pembakaran lahan,”. pintanya.
“Bung
Kumis” panggilan akrab orang nomor satu di Kabupaten Banggai tersebut, meminta
agar masyarakat tidak melakukan penjualan tanah. Apalagi yang berkaitan dengan
bisnis perluasan perkebunan atau pertambangan. Sebab salah satu sumber
kerusakan lingkungan adalah terjadi karena aktivitas atau ekonomi ekstraktif
semacam itu.
“Saya
minta jangan dijual tanahnya. Tekad saya adalah menjaga lahan pertanian kita.
Selama menjabat saya tidak akan mengeluarkan izin yang mengancam petani
perdesaan.oleh karena itu, saya himbau pemerintah desa dan kecamatan tidak
sembarangan mengeluarkan SKPT,” tegasnya.
Sementara
itu, terkait dengan keamanan desa, bupati harap jangan sampai ada konflik
terkait dengan pengelolaan ADD. Ia meminta agar perencanaan dibuat secara
terbuka agar semua tahu. Menurutnya, siapapun didesa akan terganggu jika masuk
atau desa terjadi konflik.
“Informasi
seputar kondisi Desa Mayayap ini, setiap minggu monitoring, laporannya bagus
jadi harus dipertahankan,” tutup Sofhian Mile.(tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar