Selasa, 20 Oktober 2015

Editorial: Orasi Gagal Paham dan Sirkus Keliling

skalanews.com
KabarKobar-Bermodalkan orasi berapi-api dan massa mobilisasi lewat artis sebagai daya tarik. Rombongan itu bertepuk dada menandaskan kebanggaan. Apa isi ceramahnya? “ kalau bukan fitnah dan pembusukan, tidak ada lagi yang dorang tau-tau,” demikian kata pemuda Nuhon. Sebuah ekspresi penolakan rakyat yang senyap. Kalian yang berkilau lampu menyebut diri dengan perhiasan mewah itu; layaknya boleh evaluasi diri.


Belakangan ini-dan tentu saja semua orang tahu, santer sekali ceramah keliling kampung jualan pembusukan. Yah, mereka membungkus ceramah politik pembusukan dengan sajian konser musik di hadapan orang-orang kampung yang tidak berdosa. Paling parah, “ Bupati kami, dorang yang bikin ini Banggai maju, bikin ini jalan jadi bagus, dorang fitnah, torang tidak terima,” demikian seruh pemuda Pagimana malam itu.

Betapa tidak! Lawan politik sebelah, berdiri tegak lurus mengobarkan api kebencian, menyulut dendam politik, membungkus syahwat kekuasaan dengan slogan kerakyatan. Tetapi masih bangga membicarakan demokrasi. Orang pintar bilang, “ini bukan demokrasi; tetapi calon aristokrasi yang kawin dengan oligarki kapitalis. Banggai negeri yang kaya, harus kita selamatkan,”.

Satu hal yang bisa dipetik dari sirkus keliling itu: Politik Hitam!  

“Mereka yang menyebut Bupati Banggai HM.Sofhian Mile gagal memimpin, sebenarnya adalah orang yang gagal paham, gagal mikir, gagal pilkada tahun 2011, gagal menjaga amanah rakyat di DPD. Intinya, kandidat mereka kandidat gagal. Mereka lantas datang berteriak mengkritik, padahal gagal paham,” demikian ungkapan seorang politisi senior Kabupaten Banggai.

Tahu kah anda apa saja keberhasilan Sofhian Mile?

  1. Tiga periode berturut-turut berhasil menjaga wibawa daerah dan amanat rakyat Kabupaten Banggai dan Sulawesi Tengah di kancah politik nasional sebagai anggota DPR-RI;
  2. Berhasil melahirkan kaderisasi politik, mulai dari tingkat nasional hingga Kabupaten Banggai;
  3. Berhasil memimpin Banggai tak sampai 5 tahun keluar dari status daerah tertinggal;
  4. Berhasil menyulap desa sebagai basis pertumbuhan ekonomi;
  5. Berhasil mengangkat derajat ekonomi Banggai mencapai pertumbuhan 16 persen dengan APBD 1,3 triliun.

Sofhian Mile jelas berhasil saudara. Itulah catatan dari sekian ribu keberhasilan pribadi dan kinerja Sofhian Mile. Bagi yang memahami ini dengan cinta, kedamaian, kejujuran, dan kecerdasan yang berwibawa, tentu saja akan berkat: “benar, Sofhian Mile adalah pemimpin yang bertanggung jawab”.

Bagi yang suka ngomong gagal, sesungguhnya mereka gagal paham. Koreksi terhadap kampanye hitam bukan barang baru dalam dunia politik, tetapi ia bukan sesuatu yang harus direstui dalam demokrasi. Mereka bisa berbangga diri dengan menyebut-nyebut, menjatuhkan, bahkan memfitnah tanpa data. Tetapi rakyat tak akan pernah mendustai dirinya. Anggaran 600 juta ke setiap desa, jelas bukan janji! Puluhan bahkan ratusan jalan usaha tani terang adalah bukti.(tim) 

1 komentar: