Menurut
HM.Sofhian Mile, arena kekuasaan adalah tempat dimana nasib orang banyak
dibicarakan. Kata dia, lembaga eksekutif adalah penentu segala kebijakan, maka
sudah seharusnya rakyat harus berperan besar. Rakyat harus aktif dalam mencari
tahu, membaca, dan mendengarkan apa yang menjadi visi-misi dari setiap
kandidat, agar rakyat punya referensi untuk menentukan pilihan.
“Kampanye
semacam ini menjadi ajang bagi rakyat untuk memberi penilaian pada kandidatnya.
Agar rakyat memiliki bahan dan acuan untuk menjatuhkan pilihan. Bukan
menghembuskan hal-hal yang bersifat fitnah, caci maki, atau hal-hal yang bisa
menciptakan perpecahan di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Lebih
lanjut, HM.Sofhian Mile menyampaikan, bahwa pembangunan yang telah dicapai pemerintah
saat ini harus diinformasikan pada masyarakat. Kata dia, informasi yang
berimbang disertai fakta-fakta dari apa yang telah dicapai pemerintah saat ini penting
sekali diketahui. Sehingga dengan demikian, rakyat bisa bisa mengerti sudah
sejauh mana capaian pemerintah dan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan
itu.
Dalam
akhir orasinya, HM.Sofhian Mile mengajak masyarakat menggunakan hak politiknya
secara wajar sesuai konstitusi. Ia menawarkan, satu gerakan bersama untuk
mengutamakan dan melindungi kepentingan rakyat perdesaan. Komitmen yang telah
dia tunjukkan selama satu periode dengan memberikan perlindugan pada petani dan
mendorong produksi pertanian perdesaan adalah modal utama untuk memantapkan
pembangunan Banggai yang mandiri ke depan.
“Malam ini saya mengajak kita semua, bergabung bersama SMILE SUKA, saya HM.Sofhian Mile dan Sukri Djalumang. Kita menangkan gagasan dan kepentingan rakyat banyak pada tanggal 9 Desember, 2015 dengan coblos nomor urut 1,” ujarnya.
Sementara
itu, Murad U. Natsir dalam orasinya, menyampaikan ada beberapa indikator atau
tolok ukur dalam memilih pemimpin. Kata dia, seorang pemimpin harus cakap,
punya pengalaman dan mampu merencanakan pembangunan ke depan. Ia menjelaskan,
bahwa HM.Sofhian Mile dan Sukri Djalumang adalah tokoh gemilang yang dimiliki
Kabupaten Banggai saat ini. Dari tolok ukur yang disebutkan oleh dia, pada
pasangan SMILESUKA ini semua hal itu telah terpenuhi. Inilah pendidikan politik
itu kata dia, bahwa rakyat harus memiliki alasan atau argumentasi dalam
menjatuhkan pilihan.
Dalam
akhir orasinya, Murad U.Natsir menyampaikan beberapa puisi yang ia tulis
sendiri. Salah satu puisinya, berisi tentang penggambaran sosok HM.Sofhian Mile
yang ia kagumi sebagai kader yang cerdas dan memiliki kemampaun. Dalam puisinya
ia mengajak rakyat menggunakan cinta, kesantunan, dan pengalaman sebagai bahan
untuk memilih pemimpin. Selain baca puisi, Murad U.Natsir mantan Anggota DPR-RI
yang telah berumur 72 tahun itu, menyanyikan sebuah lagu yang khusus ia
persembahkan pada malam kampanye itu.
Sebelumnya,
orator yang tampil menyampaikan seputar gagasan politik pemuda dan penekanan
program pembangunan ke depan. Penekanan pada manifesto politik dan program
pembangunan pemantapan Kabupaten Banggai yang mandiri menjadi isu sentral. (tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar