Perhatian terhadap
pembangunan manusia dan penegakan demokrasi secara santun dan bermartabat
menjadi tema utama debat yang disodorkan oleh tim pakar lewat empat pertanyaan
pada masing-masing kandidat Bupati dan Wakil Bupati. Pencapaian
empat tahun gemilang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan terlepasnya
status Kabupaten Banggai sebagai daerah tertinggal mengawali jawaban perdana Pasangan
SMILESUKA dari pertanyaan tim pakar.
Menurut HM.Sofhian Mile, pembangunan
manusia harus ditandai dengan keberpihakan baik dari sisi kebijakan maupun
politik terhadap sumber daya perdesaan. Kesempatan kerja yang terbuka oleh
hadirnya investasi melahirkan tantangan, yaitu kompetisi pasar tenaga kerja.
Kata dia, pada saat investasi masuk di Kabupaten Banggai, Memorandum of
Understanding (MoU) antara pemerintah dengan perusahaan pengelola migas tidak
menyertakan soal tenaga kerja dan kontraktor lokal tetapi hanya memprioritaskan
ganti rugi tanah.
Akibatnya
kata dia, yang untung bukan petani miskin pemilik tanah yang hidup di sekitar
wilayah investasi. Tetapi justru para spekulan tanah yang karena memiliki akses
informasi terhadap kekuasaan mendapatkan kesempatan untuk memborong tanah.” Yang
diuntungkan oleh pertumbuhan ekonomi migas, adalah para spekulan tanah yang
membeli dengan harga 2000-3000 rupiah per hektar pada petani miskin. Dan
menjualnya pada masa pembebasan lahan dengan harga 150 ribu hingga 300 ribu
rupiah,” ujarnya.
Selain
itu kata dia, ekonomi Kabupaten Banggai yang maju saat ini memiliki tantangan
yang besar ke depan. Ekonomi perdesaan, utamanya petani miskin yang kekurangan
lahan perlu mendapatkan perlindungan dari aksi spekulasi tanah. Mereka-mereka
yang untung dari proses pembebasan dan ganti rugi lahan. Sehingga areal
pertanian dan tanaman pangan mengalami penyempitan dan berkurang dari waktu ke
waktu.
Sementara
itu, Sukri Djalumang mengupas soal kebijakan tenaga kerja pada tahun 2016. Kata
Sukri, jika Tuhan menghendaki dan rakyat Kabupaten Banggai mendukung. Alokasi
anggaran untuk peningkatan skill( keterampilan) tenaga kerja menjadi perhatian
khusus dengan alokasi anggaran 17 miliar. “Pembangunan pusat-pusat pelatihan
tenaga kerja, dan sekolah kejuruan menjadi agenda untuk memantapkan kemandirian
daerah,” tegasnya.
Pada closing statement, HM.Sofhian menyoroti etika politik yang destruktif belakangan ini. Sehingga ia mengajak pada rakyat, dan semua kandidat untuk mengedepankan politik santun dan bermartabat. Kata dia, SMILESUKA datang dalam arena kampanye ini tidak membawa tukang pukul, atau dengan sikap mata melotot menunjukkan politik otot jago-jagoan. “kami datang tidak membawa tukang pukul, kami tidak menghendaki politik semacam itu. Tetapi malam ini kami membawa ibu-ibu dengan senyum yang manis: senyum SMILESUKA,” jelasnya.
Rombongan
relawan SMILESUKA, malam tadi tampil dengan kostum berbeda. Dominasi Persatuan
Perempuan SMILESUKA berkostum Pink-Blur, membuat performance barisan pendukung
SMILESUKA dikagumi. Mereka menarik perhatian audiens, bahkan dari barisan
kandidat lain. Inisiatif, dari Persatuan Perempuan Pendukung SMILESUKA, adalah
sayap organisasi relawan yang didirikan oleh warga Kota Luwuk yang bersimpati
dengan gagasan politik pasangan SMILESUKA, nomor urut 1. (tim)
BalasHapusnonton online film online film bioskop
nonton online film online drama korea
nonton online film online indonesia asia amerika
nonton online film online hollywood dan bollywood