
Dalam
sambutannya, Calon Bupati Banggai HM.Sofhian Mile menyampaikan, bahwa yang
paling penting dari proses pilkada ini. Kata dia, kita memiliki tanggung jawab
besar untuk memberikan informasi dan edukasi politik.
” Informasi
yang benar dan pendidikan politik adalah hak rakyat. Saya berharap para relawan
mengutamakan informasi yang benar, jujur dan terbuka pada rakyat,” ujarnya.
Lebih
lanjut, Sofhian Mile menyampaikan, proses pilkada adalah ajang bagi kita untuk
memberikan pemahaman pada rakyat. Penyampaikan Visi-Misi, program, dan gagasan
yang menjadi suatu keharusan dan sekaligus tanggung jawab. Walaupun demikian
kata Sofhian, kesadaran politik yang berlaku di masyarakat bermacam-macam.
“
Kesadaran politik rakyat itu bermacam-macam, ada yang dipengaruhi oleh
ideologi, visi-misi, program dan penyampaian informasi. Tetapi banyak yang
bersifat masa bodoh, tidak terpengaruh oleh ideologi, visi-misi apalagi
program. Biasanya karakter pemilih semacam ini lebih pada keuntungan atau
kenikmatan sesaat yang bisa mereka peroleh pada proses pilkada,” jelasnya.
Pada
akhir sambutannya, ia memberikan gambaran tujuan utama dari pemenangan pasangan
SMILESUKA. Kata dia, pasangan SMILESUKA, maju dalam pilkada ini tidak didukung
oleh seorang penyandang dana atau pemilik modal. Tetapi kata dia, kita sedang
menguji apa yang disebut sebagai people power kekuatan rakyat yang murni.
Sehingga yang dikedepankan oleh pasangan calon SMILESUKA nomor urut 1 adalah
informasi dan edukasi politik.
“saya titip pesan pada saudara-saudara. Jadilah perpanjangan lidah dari tim SMILESUKA untuk mendorong edukasi politik. Gagasan dan kerja politik harus Solid, kita harus tunjukkan bahwa kita bersatu ini karena daerah ini, karena kita ingin menyelamatkan daerah ini eksploitasi atas sumber daya alamnya yang merugikan rakyat,” tegasnya.
Sementara
itu, Calon Wakil Bupati Banggai Sukri Djalumang, juga memberikan penegasan
semacam itu. Bahwa kehadiran dirinya maju sebagai wakil bupati sudah mempertimbangkan
segala resiko. Ia menjelaskan pengunduran dirinya pada bulan september 2015. Sebagai salah syarat dari keputusan Mahkamah Konstitusi yang mewajibkan bagi
anggota DPR yang maju sebagai kandidat kepala daerah di semua tingkatan untuk
mundur dari jabatan.
Sukri
berharap, relawan di dapil 1 jangan termakan fitnah. Kata dia, belakangan ini
santer isu beredar bahwa dirinya dipecat. Informasi itu sesat, jadi dia
berharap relawan dapat menyambungkan dan menjelaskan informasi ini pada massa
pemilih di tempat kerja masing-masing relawan.(tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar