Menurut
Eva Bande, kurang lebih 7 tahun lamanya, ia bersama 15 Serikat Tani Batui-Toili
Raya mengawal perjuangan hak atas tanah. Ratusan kali protes telah dilakukan
oleh petani sebagai ekspresi dari konflik agraria yang telah menubuh dalam
kehidupan masyarakat. Konflik itu lebih bersifat warisan, akibat keputusan
pejabat publik di masa lalu yang memberikan hak hukum baru pada korporasi
perkebunan kelapa sawit di atas hak hukum lama yang dimiliki masyarakat atas
tanah.
“silih
berganti bupati di Kabupaten Banggai. Telah kami cek, pak Sofhian Mile bersih
dari keputusan pejabat publik yang berkaitan dengan perampasan tanah rakyat. Beliau
dan Sukri Djalumang memiliki komitmen yang kuat terhadap perlindungan hak
petani,” ujarnya.
Lebih
lanjut ia menyampaikan, politik adalah wilayah dimana nasib masyarakat
dibicarakan. Dalam politik lah kata dia, segala keputusan diambil, mau tidak
mau, suka tidak suka, politik adalah wilayah segala keputusan menyangkut hajat
hidup orang banyak.
“oleh
karena itu, saya menyeruhkan agar petani mendekati politik denga cara memahami
rekam jejak, prestasi, dan komitmen serta sikap calon pemimpin terhadap rakyatnya.
Sofhian Mile dan Sukri Djalumang, telah membuktikan itu. Sehingga, layak bagi
keduanya untuk kita menangkan,” ujar ibu tiga anak ini.
Sementara
itu, calon wakil Bupati Banggai, Sukri Djalumang, dalam orasi politiknya
menyampaikan, bahwa masyarakat harus diajarkan pendidikan politik yang benar. Ini
zaman terbuka, tidak boleh lagi masyarakat diajarkan cara-cara yang tidak
pantas. Masyarakat Kabupaten Banggai berhak menerima informasi yang sebenarnya,
jujur dan bermartabat. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa salah satu
komitmen maju sebagai calon wakil bupati adalah untuk memperhatikan
infrastruktur agar peningkatan produk pertanian dapat diwujudkan.
Kampanye
SMILESUKA yang berlangsung di Desa Sindang Sari Kecamatan Toili Barat
berlangsung meriah. Walaupun lagi musim panen, semangat warga Desa untuk
menghadiri kampanye terbatas tidak berkurang. Kampanye ini dihadiri langsung
oleh Calon Wakil Bupati Sukri Djalumang, Murad U. Natsir, Eva Susanti Bande,
dan Anggota DPRD Banggai dari Partai Hanura.
Usai
kampanye terbatas di Toili Barat. Pada malam hari, Kampanye terbatas SMILESUKA kembali
digelar di dataran Toili. Semangat para orator berhasil mengobarkan semangat
massa. Di luar dugaan, ribuan massa membanjiri lapangan Tirtasari Unit 11
Kecamatan Toili. kampanye ini tanpa artis tetapi mampu menjadi magnet yang
menarik perhatian warga Toili.
Eva
Bande, Murad U.Natsir, kembali didaulat sebagai orator pembuka. Dalam orasinya,
Eva Bande menyampaikan pesan-pesan politik yang lebih mengutamakan hak petani
dan pentingnya petani mendukung pasangan SMILESUKA Nomor urut 1. Sementara
Murad U.Natsir, kurang lebih sama dengan Eva Bande, bahwa rekam jejak H.Sofhian
Mile dan Sukri Djalumang memiliki riwayat, pengalaman, kredibilitas yang tidak
meragukan lagi.
Susana menjadi
lebih meriah setelah orasi kandidat di lakukan di lapangan terbuka. Usai
H.Sofhian Mile menyampaikan orasi politiknya ia duduk di teras panggung dan
mempersilahkan Sukri Djalumang untuk menyampaikan orasi politiknya. Ia
mendaulat calon wakil bupati itu dengan semangat persatuan dan kebersamaan.
Dalam
orasinya, Sukri memberikan alasan-alasannya menjadi calon Wakil Bupati. Bahwa,
pasangan yang ideal antara dirinya dan Sofhian Mile, karena sama-sama memiliki
pandangan pembangunan yang berangkat titik desa. Dimana, peningkatan produksi,
peningkatan saran pertanian, pemberdayaan petani adalah kunci yang sepakati
oleh keduanya sebagai jalan untuk mewujudkan Kabupaten Banggai yang “Maju dan
Mandiri.
Ia dengan lantang mengajak masyarakat Toili bersatu dan mengabarkan
pada tetangga, saudara, kerabat untuk ramai-ramai ke TPS tanggal 9 Desember
untuk memenangkan pasangan SMILESUKA nomor urut 1. (tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar