Senin, 30 November 2015

Pernyataan Sikap Pada M.Sofhian Mile

KabarKobar-Dukungan terhadap M.Sofhian Mile terus mengalir, tidak hanya dari politisi senior kawakan, tetapi dari tokoh aktivis dan gerakan sosial juga memberikan perhatian khusus terhadap sosok M.Sofhian Mile. Kali ini Oyot Lapugo, suami dari aktivis agraria Eva Susanti Bande. Oyot Lapugo adalah aktivis gerakan sosial sekaligus peneliti senior yang telah malang melintang dalam berbagai aktivitas gerakan sosial. 

Selama kurang lebih 20 tahun, Oyot Lapugo menghabiskan umurnya dalam kajian dan prakxis gerakan sosial, terutama isu-isu reforma agraria dan kritik terhadap gaya pembangunan kapitalisme. Berikut ini adalah pernyataan terbuka yang dituliskan oleh Oyot Lapugo, sebagai simpati dan sekaligus dukungan terhadap M.Sofhian Mile yang maju bersama Sukri Djalumang sebagai calon bupati dan wakil bupati periode 2016-2021, pada tanggal 9 Desember 2015.

Pernyataan sikap Ke M.Sofhian Mile
"...Sepanjang waktu mengisi dan menyikapi kehidupan saya di berbagai arena interaksi antar-manusia, termasuk di arena politik, belum ada seorang kandidat pemimpin daerah yang saya kagumi secara intelektual maupun bangunan mentalitasnya di Sulawesi Tengah, selain SOFHIAN MILE. Mungkin ada di antara calon pemimpin yang pintar pun cerdas tetapi spiritualitasnya lemah dan tidak mendasari pengambilan keputusan untuk kepentingan Rakyat dengan penyandaran yang kuat atas iman dan keridhaan YANG MAHA KUASA. SOFHIAN MILE memiliki semua itu. Kalau kandidat lain di seluruh Sulawesi Tengah baru berjanji menunjukkan bukti, maka SOFHIAN MILE sudah melakukannya di Kabupaten Banggai selama 5 tahun masa pemerintahannya berjalan. Dengan diam-diam tanpa banyak bicara dan promosi, Beliau telah membangun Banggai dengan cara yang luar biasa. Karena diam-diam melakukannya, maka diam-diam pula lembaga-lembaga independen maupun pemerintahan menyelidiki kinerja pemerintahan yang berjalan di dalam kendali kecerdasan intelektual dan spiritual SOFHIAN MILE. 
Hasilnya sungguh mengaggumkan, ALLAH memang Mahatahu-Mahaadil-Mahabijaksana, Kabupaten Banggai telah keluar dari status daerah tertinggal tanpa kontribusi dari sebuah dinasti Kapitalisme di Banggai (LNG-Dongi-Senoro), tidak pula kontribusi perusahaan-perusahaan Sawit yang setengah hati menyetor ke pajak daerah. Dengan menolak izin puluhan Perusahaan Sawit dan Tambang, toh SOFHIAN MILE mampu mengantar Kabupaten Banggai menjadi daerah Maju dan membuang “baju” daerah miskin secara mandiri. Tanpa meminta apalagi memburu penghargaan, toh lembaga-lembaga independen dan pemerintahan RI, telah memberi sejumlah penghargaan kepada SOFHIAN MILE atas pencapaian predikat bergengsi pemerintahan di Indonesia, Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga tahun berturut-turut. WTP berturut-turut tanpa jedah, adalah suatu capaian yang belum pernah dilakukan oleh sebuah pemerintahan daerah di Sulawesi Tengah, dan hanya beberapa di Indonesia.  Desa-desa di Kabupaten Banggai boleh bangga dan bersyukur kepada ALLAH SWT karena dipimpin oleh “orang jujur” ini. Alokasi Dana Desa (atau sekarang Dana Desa) di Kabupaten Banggai adalah tertinggi karena perjuangan Sofhian Mile di saat semua pimpinan daerah ragu melakukannya dan yang baru berjanji. Dana Desa dalam 2 tahun terakhir di Kabupaten Banggai telah mencapai 600 Juta hingga 1,4 miliar lebih. Terlepas dari kelemahan Beliau sebagai manusia biasa, Baru-baru ini SOFHIAN MILE mendapatkan penghargaan dari Presiden Indonesia, karena telah membuktikan MISI- “MEMBANGUN DARI DESA” dalam pemerintahannya. 
Sungguh dalam kesadaran saya yang paling rasional, kalau rakyat Banggai memilih calon Pemimpin lain di Kabupaten Banggai dalam Pilkada kali ini, maka menurut saya, rakyat Kabupaten Banggai sedang menghentikan kereta KEMANDIRIAN DAERAH yang sedang berjalan dan Membunuh Harapan Kesejahteraan yang selama ini bergelantung sebagai mimpi. Setahu saya Kandidat lain sudah terukur dan masing-masing punya track record yang terbukti tidak layak memimpin di Kabupaten Banggai. Kalau Rakyat mau jujur dan berlelah sedikit untuk mengecek bukti-bukti itu, sungguh mudah didapatkan. Repotnya, sebagian rakyat sudah tahu dan menyadari bukti-bukti itu, tetapi bersikap seolah tidak ada. Repotnya pula, sejumlah orang yang memiliki latar belakang aktivisme yang kuat bahkan “militan-radikal” secara ideologis pun berada di belakang dan menjadi pendukung para calon pemimpin yang berlatar belakang “KAPITALIS”. Semoga ALLAH tidak sedang murka, dan hendak menghukum Rakyat Banggai dengan memberi pemimpin buruk karena ulah sebagian yang lain. 
Saya terharu dengan pernyataan SOFHIAN MILE pada debat kandidat, ketika Kandidat Lain menyatakan membuka tangan lebar-lebar terhadap investasi perkebunan sawit, SOFHIAN MILE berkata lantang, “kalau di eksekutif dikuasai kaum kapitalis, di legislatif dikuasai kaum kapitalis, dan di luar pemerintahan dikuasai kapitalis, lalu siapa lagi yang akan menjaga Daerah Kita dari keserakahan individu....? Lalu dalam orasi politiknya di Kota Luwuk, menyatakan secara tegas, “kita harus lawan, lawan, lawan, lawan dan lawan KAPITALISME....” bukankah Bukti yang ditunjukan beliau di dalam pemerintahan sudah cukup dan pernyataan di dalam kampanye di Pilkada kali ini juga sudah cukup bagi seluruh RAKYAT Kabupaten Banggai dengan suka cita (semestinya demikian) mendukung, memilih dan mengawal pemerintahan SOFHIAN MILE selanjutnya..? kalau justru fitnah dan kepribadian buruk yang diada-adakan yang disebarluas di tengah masyarakat, sungguh saya tidak mengerti bila jumlah orang pintar dan orang awam yang melakukannya berjumlah banyak. Artinya, sebagian rakyat dan aktivis pro-dem yang mengatasnamakan kemanusiaan sedang membunuh Martabat Kabupaten Banggai yang begitu harum di daerah lain dan penilaian Pemerintah Indonesia, dan menggantinya dengan Kapitalisme “birokrat” yang telah terbukti menjadi musuh sejarah bagi kaum PRODEM puluhan bahkan ribuan tahun di belakang dan kemudian. Sungguh ini Ironi.
Semoga ALLAH SWT lebih memihak kepada kaum tertindas tanpa tanah di Kabupaten Banggai dan menjaga rakyat dari mesin-mesin baru kapitalisme yang hendak di tanam di tubuh pemerintahan Kabupaten Banggai, melalui Hamba-NYA yang sering bertahajud, bermunajat, dan berserah diri, SOFHIAN MILE..."

Dari saya, OYOT LAPUGO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar