
Dalam sejarah
nusantara, gotong royong sudah dipraktikan sejak dulu, oleh masyarakat bangsa Indonesia.
Sebagai sebuah prinsip dalam kebudayaan, gotong royong adalah sebuah kekuatan
yang dimiliki oleh rakyat Indonesia. “Kekuatan yang tumbuh sebagai sebuah
budaya di tengah-tengah masyarakat. Bukan hanya sebuah slogan tapi praktek
hidup yang selalu di praktekkan oleh masyarakat di berbagai pelosok bangsa ini,”
ujar Sofhian Mile.
Kata dia, di
perkotaan, konsep gotong royong mulai tergerus oleh praktik individualis. Dimana
orang akan sibuk dengan urusan pribadinya, dan kecil sekali ruang untuk
kerjasama dalam urusan publik.
“Kita mungkin merasa bahwa di wilayah-wilayah perkotaan kehidupan gotong-royong yang selalu dikumandangkan dalam setiap upacara sudah mulai berkurang. Tetapi kehidupan gotong-royong atau hidup secara bersama-sepenanggungan di wilayah pedesaan selalu tumbuh dan berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang serba heterogen, serba beraneka ragam dan plural. Inilah sebuah budaya yang diangkat oleh para pendiri negara kita,” terang bung Kumis.
Lebih lanjut,
Sofhian mengatakan, Meskipun berbagai
perbedaan ditemukan di masyarakat-beraneka ragam perbedaan. Namun gotongg royongg
adalah sebuah kekuatan yang senantiasa bisa di andalkan oleh bangsa dan negara.
Terutama sekali kata Sofhian, utk menciptakan keamanan dan kedamaian dalam
kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat.
Dalam
sambutannya siang itu, Bupati Banggai HM.Sofhian Mile menghimbau masyarakat
agar senantiasa memetik 'makna' gotongg royong, “ agar supaya kita tidak sekedar
seremonial datang menghadiri upacara BBGRM,” seruhnya. Pria kelahiran Luwuk itu
menekankan, agar acara BBGRM dapat dimengerti dan dipahami sebagai sebuah acuan
hidup, apa yang menjadi arti gotong royong sesungguhnya. Dia menyimpulkan jika
masyarakat paham makna gotong royong yang sebenarnya, kata dia, maka pastilah
masyarakat akan memelihara persaudaraan sebagai forum untuk membentuk sebuah
kekuatan dan saling melindungi.
“Kita jangan
berkumpul dalam memperingati gotong royong kemudian masih di isi dengan sikap
dan cara-cara yang dapat memecah belah di antara kita. Kita jgn menggunakan
forum-forum hanya untuk menyebar fitnah. Kita jangan menggunakan forum-forum
kebersamaan untuk memutarbalikkan fakta,” tegas Sofhian Mile.
Dalam akhir
sambutannya, ia menyampaikan, dalam memahami makna gotong royong. Maka
kehidupan yang damai dan tentram akan ditemukan dalam praktek hidup ketika
bergaul secara sosial di tengah-tengah masyarakat. Ia berharapa, semua orang
menjadi pioner utama dan menjadi pelaku yang mengajak semua pihak semua anggota
masyarakat, dalam berbagai lapisan untuk bisa memberi makna kuat terhadap
istilah gotong royong.
Kegiatan BBGRM
merupakan momentum untuk mengingatkan atau menghidupkan kembali ingatan bersama
tentangg arti penting gotong royong. Terutama bagi generasi penerus yang akan
memikul sejarah ke depan. Perlunya menanamkan semangat gotong royong kepada
generasi dini agar mereka paham arti dan makna bergotong-royong. Semangatnya harus
ditanamkan sejak dini dalam proses pendidikan anak-anak proses pergaulan
generasi muda agar mengerti cara bermusyawarah dalam memutuskan sesuatu. Itulah
sebabnya 'semangat' gotong royong hrus digalakkan melalui kegiatan praaktek-praktik
yang nyata dan bukan sekedar wacana-pembicaraan.
Tujuan lain
dari kegiatan semacam BBGRM adalah untuk mmpercepat proses keseimbangan antara
perkotaan dan perdesaan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan sangat membutuhkan
dukungan dan partisipasi dari seluruh komponen yang ada di masyarakat. Sehingga
BBGRM ini benar-benar merupakan pembangunan yang berasal dari rakyat, untuk
rakyat dan dilaksanakan oleh rakyat; utamanya mereka yang domisili di wilayah
perdesaan.(tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar