KabarKobar-
Ribuan orang mendatangi kampanye SMILE-SUKA yang berlangsung di lapangan Batui
Kecamatan Batui. Mereka datang membawa serta keluarga dan sanak saudara dan
bergabung dalam jejeran kursi yang telah disedikan. Sofhian Mile dan Sukri
Djalumang, menghadiri langsung kampanye bersifat "ideologis" ini. Warga
yang hadir umumnya wajib pilih yang tertarik secara konseptual dengan gagasan
pemantapan pembangunan Kabupaten Banggai 2016-2021.
Konsep
kampanya yang diusung oleh SMILESUKA mengutamakan edukasi-pendidikan politik
dan penyebarluasan informasi capaian pembangunan. Hal itu disampaikan oleh
Sofhian Mile, secara konsisten dari satu tempat ke tempat lain.” Pendidikan politik
harus diutamakan, agar rakyat mengerti apa yang menjadi hak mereka. Sehingga
ketika memilih benar-benar didasari karena pengetahuan politik yang cukup,”
ujar Sofhian Mile.
Sementara
itu, Sukri Djalumang, menyampaikan, salah satu tekad dia menyatukan diri dengan
Sofhian Mile; karena kesamaan pandangan soal masa depan pembangunan Kabupaten
Banggai. Bagi Sukri Djalumang, pembangunan dari desa yang telah ditancapkan
sebelumnya oleh Sofhian Mile, merupakan landasan yang kokoh untuk mempercepat
tinggal landas Kabupaten Banggai.
“saya ingin mengabdikan diri saya bagi masyarakat Banggai. Kita telah lihat, betapa capaian pembangunan di masa Sofhian Mile demikian hebatnya. APBD kita capai, 1,3 triliun, semua syarat-syarat pembangunan desa dibuat, jalan, fasilitas umum, dan anggaran yang besar,” ujar "om Uci, panggilan akrab Sukri Djalumang.
Baik
Sukri Djalumang maupun Sofhian Mile, keduanya memilih mengajak rakyat dialog
konseptual ketimbang memberikan kampanye negatif. Kata Sofhian, kita ingin
membangun Banggai dengan kejujuran, dari hati, dan terbuka bagi semua pihak.
Sehingga kejujuran, santun, dan kampanye bermartabat harus di kedepankan, agar
rakyat tidak terjebak dalam prustasi politik.” Jangan ada dusta di antara kita,’
ujarnya.
Kampanye
ini terbilang unik, karena tidak ada hiasan alat peraga yang mencolok, hanya
tribun dan pengeras suara. Berbeda dengan paslon lain yang sedang berkampanye
di lapangan sebelah. Mereka membawa sedikitnya 5 artis ibu kota. Tetapi jangan
salah, jumlah massa yang ada di lapangan SMILESUKA, 5 kali lipat lebih besar
dari massa kampanye sebelah. Apa artinya? rakyat benar-benar tertarik pada
pembicaraan konseptual, bukan konser artis.(tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar