Kamis, 12 November 2015

Kampanye SMILESUKA di Batui : Banjir Massa!

KabarKobar- Ribuan orang mendatangi kampanye SMILE-SUKA yang berlangsung di lapangan Batui Kecamatan Batui. Mereka datang membawa serta keluarga dan sanak saudara dan bergabung dalam jejeran kursi yang telah disedikan. Sofhian Mile dan Sukri Djalumang, menghadiri langsung kampanye bersifat "ideologis" ini. Warga yang hadir umumnya wajib pilih yang tertarik secara konseptual dengan gagasan pemantapan pembangunan Kabupaten Banggai 2016-2021.

Konsep kampanya yang diusung oleh SMILESUKA mengutamakan edukasi-pendidikan politik dan penyebarluasan informasi capaian pembangunan. Hal itu disampaikan oleh Sofhian Mile, secara konsisten dari satu tempat ke tempat lain.” Pendidikan politik harus diutamakan, agar rakyat mengerti apa yang menjadi hak mereka. Sehingga ketika memilih benar-benar didasari karena pengetahuan politik yang cukup,” ujar Sofhian Mile.

Sementara itu, Sukri Djalumang, menyampaikan, salah satu tekad dia menyatukan diri dengan Sofhian Mile; karena kesamaan pandangan soal masa depan pembangunan Kabupaten Banggai. Bagi Sukri Djalumang, pembangunan dari desa yang telah ditancapkan sebelumnya oleh Sofhian Mile, merupakan landasan yang kokoh untuk mempercepat tinggal landas Kabupaten Banggai.

“saya ingin mengabdikan diri saya bagi masyarakat Banggai. Kita telah lihat, betapa capaian pembangunan di masa Sofhian Mile demikian hebatnya. APBD kita capai, 1,3 triliun, semua syarat-syarat pembangunan desa dibuat, jalan, fasilitas umum, dan anggaran yang besar,” ujar "om Uci, panggilan akrab Sukri Djalumang. 

Baik Sukri Djalumang maupun Sofhian Mile, keduanya memilih mengajak rakyat dialog konseptual ketimbang memberikan kampanye negatif. Kata Sofhian, kita ingin membangun Banggai dengan kejujuran, dari hati, dan terbuka bagi semua pihak. Sehingga kejujuran, santun, dan kampanye bermartabat harus di kedepankan, agar rakyat tidak terjebak dalam prustasi politik.” Jangan ada dusta di antara kita,’ ujarnya.  

Kampanye ini terbilang unik, karena tidak ada hiasan alat peraga yang mencolok, hanya tribun dan pengeras suara. Berbeda dengan paslon lain yang sedang berkampanye di lapangan sebelah. Mereka membawa sedikitnya 5 artis ibu kota. Tetapi jangan salah, jumlah massa yang ada di lapangan SMILESUKA, 5 kali lipat lebih besar dari massa kampanye sebelah. Apa artinya? rakyat benar-benar tertarik pada pembicaraan konseptual, bukan konser artis.(tim)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar